GARUT – Jumlah peziarah yang berkunjung ke makam Sunan Haruman di Kecamatan Cibiuk, Kabupaten Garut, mengalami lonjakan signifikan pada Minggu (21/12).
Sejak pagi hingga malam hari, kawasan wisata religi tersebut dipadati rombongan peziarah dari berbagai daerah, baik dalam maupun luar kabupaten.
Membludaknya peziarah terlihat dari padatnya area parkir yang dipenuhi bus pariwisata serta kendaraan pribadi.
Baca Juga:Akses Jalan Ciparay – Cihurip Rusak Parah, Bupati Garut Janjikan PerbaikanArus Kendaraan Meningkat, Polres Garut Terapkan One Way di Hari Kedua Ops Lilin Lodaya 2025
Tidak hanya itu, sejumlah peziarah juga memanfaatkan gazebo dan halaman masjid di sekitar makam untuk beristirahat setelah menempuh perjalanan jauh.
Aden Saefulloh, salah seorang pemilik warung di kawasan wisata ziarah Sunan Haruman, mengungkapkan bahwa lonjakan pengunjung terjadi cukup drastis pada akhir pekan ini.
Menurutnya, para peziarah datang dari berbagai kota dan kabupaten, bahkan ada yang sengaja datang berombongan.
“Minggu ini peziarah benar-benar membeludak. Mereka datang dari berbagai daerah dan banyak yang memanfaatkan gazebo serta halaman masjid untuk beristirahat,” ujar Aden, Minggu (21/12).
Meningkatnya jumlah peziarah tersebut membawa dampak positif bagi para pedagang kecil yang berjualan di sekitar lokasi wisata.
Para peziarah yang datang silih berganti, baik siang maupun malam hari, menjadi sumber rezeki tersendiri bagi pedagang makanan, minuman, hingga oleh-oleh.
Di kawasan lahan parkir dan sepanjang jalan menuju makam keramat, tercatat tidak kurang dari 50 pedagang yang mendirikan los dan warung kecil.
Baca Juga:Harga Telur dan Daging Melonjak, Pemkab Garut Cari Celah Agar SPPG Tetap Berpihak Pada MasyarakatPuluhan Karung Bantuan Pangan di Cibiuk Kaler Belum Diambil KPM
Sebagian besar dari mereka memanfaatkan lahan milik Pemerintah Kabupaten Garut untuk berjualan.
Para pedagang mengakui bahwa lahan yang mereka tempati bukanlah tanah pribadi. Mereka menggunakan area tersebut semata-mata untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.
Saat dilakukan pendataan dan pengecekan oleh pihak berwenang, para pedagang menyatakan pasrah dan mengakui kekhilafan mereka.
Meski demikian, muncul kekhawatiran di kalangan pedagang akan kehilangan tempat usaha apabila nantinya ada penertiban.
Namun, mereka menyatakan siap menerima keputusan apapun hasil dari pendataan yang dilakukan, sembari berharap tetap diberi ruang untuk mencari nafkah.(Pepen Apendi)
