Politisi sekaligus Anggota DPRD Jabar Ahab Sihabudin merilis buku dengan judul Garuda Utama: Strategic Leadership for The Next Indonesia pada Minggu, 7 Desember 2025 di Mercure Hotel Garut.
Melalui buku Garuda Utama, Ahab berusaha menyampaikan pemikiran dan harapan besarnya dalam mencetak Pemimpin yang memiliki cita-cita besar untuk Indonesia di masa mendatang.
Dalam kata pengantar bukunya, ia menyampaikan bahwa Negeri ini bukan sekadar wilayah geografis. Indonesia adalah amanah sejarah, warisan para ulama dan pejuang, dan tanah tumpah darah yang ditiupkan ke dalamnya ruh kebaikan yang luar biasa oleh Allah SWT.
Baca Juga:Ahab Sihabudin: Dukung Arah Pembangunan di Jabar Tanpa Merusak Ekosistem Alam
Ahab menambahkan, Indonesia saat ini berada di persimpangan zaman. Di satu sisi memiliki sumber daya melimpah, laut yang menghidupi dunia, tanah subur, generasi muda cerdas dan kekuatan spiritual yang tidak tertandingi.
Namun, di sisi lain Indonesia menghadapi krisis moral global seperti perebutan energi, ancaman pangan, persaingan geopolitik, serta perubahan teknologi yang menghempaskan jutaan pekerjaan.
Maka dari itu lanjut Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini, di tengah pusaran besar itu dibutuhkan pemimpin yang tidak hanya cerdas tetapi juga bertakwa; bukan hanya kuat, tapi berjiwa besar; bukan hanya visioner, tapi mampu menuntun umat, bangsa dan negara.
Pemikiran Ahab yang dituangkan dalam buku Garuda Utama tidak bermaksud sebagai media menggurui siapapun, melainkan disusun untuk ke depan dijadikan sebagai renungan bersama.
“Jika orang-orang baik tidak memimpin, maka sejarah akan diambil oleh mereka yang tidak peduli pada kebenaran,” tulis Ahab dalam bukunya.
Lanjutnya, konsep Islam Rahmatan Lil ‘Alamin, maka sudah selayaknya umat manusia yang menjadi pengikut Rasulullah SAW senantiasa turut serta dalam menebar kebaikan sebagaimana diajarkan Rasulullah SAW terkait nilai-nilai kebaikan dalam Islam untuk disebarkan seluas-luasnya ke seluruh alam, karena itu merupakan amanat dan perintah dari Allah SWT.
“Nah, setelah saya kaji apa yang paling mendasar, paling esensi, paling vital dan yang paling penting dalam menebar Rahmat, dan saya menemukan sosok itu adalah seorang pemimpin. Pemimpin ini adalah sosok yang paling efektif untuk menebarkan rahmat ke seluruh penjuru dunia,” kata Ahab.