Disnakertrans Garut Pastikan Tak Ada Lagi PMI Terlantar di Luar Negeri

Muksin, Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Garut
Muksin, Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi, Kabupaten Garut
0 Komentar

GARUT – Kasus Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Garut, sebelumnya sempat ada yang terlantar di luar negeri, baik itu di Arab Saudi dan juga Kamboja.

Namun, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Garut, mengungkapkan hingga kini belum ada laporan kembali terkait PMI asal Garut yang terlantar atau tertahan. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kadisnakertrans Garut, Muksin.

Menurutnya, bahwa memang banyak pekerja asal Garut yang merantau ke seluruh Indonesia.

Baca Juga:DPRD Ungkap Lahan di Garut Tersisa Hanya 40%, Kondisi Masuk Zona KritisMercure Garut City Center Hadirkan Perayaan Tahun Baru Bertema “Senandung Masa”

“Jadi gini ya, jadi kan orang Garut ini semua menyebar itu hampir ke seluruh Indonesia lah ada ya,” ujarnya, di Lapangan Setda Garut, Senin (8/12).

Muksin menyampaikan, lowongan kerja di Garut ada, namun faktor utama terkait kasus PMI ini salah satunya akibat PMI ingin merubah nasib mereka, seperti penghasilan di luar Garut lebih menjamin.

“Ya faktornya kan kalau mereka itu bekerja mencari pekerjaan dan sebagainya. Memang ada istilahnya mereka (PMI) itu menghitung, kalau misalnya di sini sebetulnya ada pekerjaan, tapi mereka pikir kan kalau di luar negeri mungkin bakal lebih baik kan gitu,” katanya.

Ketika disinggung akibat UMK Garut kecil, kata Muksin, itu salah satu faktor juga, namun memang kebanyakan pekerja asal Garut banyak yang berwirausaha diluar Garut.

“Ya mungkin salah satu faktornya itu. Tapi kalau menurut kita itu mereka itu kadang-kadang bekerja di luar juga tidak hanya bekerja di sektor formal, banyak juga yang informal, yang istilahnya berwirausaha kan di luar itu,” katanya.

Kendati demikian, Muksin mengungkapkan untuk lowongan kerja saat ini terbatas, sekitar 15 ribu, namun yang baru terserap hingga saat ini baru 9 ribu, namun kebanyakan juga para pekerja ada ketidaksesuaian antara peluang dan kompetensi yang dimiliki.

“Tapi bukan berarti mereka itu pekerjaannya tidak ada, tapi juga ada diantaranya ketidaksesuaian dengan peluang yang ada, dengan kompetensi yang mereka miliki,” tutup Muksin. (Muhamad Rizka)

0 Komentar