Delapan Tahun Terakhir, Garut Dikepung 1.887 Bencana Alam

Longsor Timbun Jalan di Jatiwangi Garut
Longsor Timbun Jalan di Jatiwangi Garut. (Istimewa)
0 Komentar

GARUT – Kabupaten Garut mencatat tingginya angka kejadian bencana dalam delapan tahun terakhir. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut, total 1.887 kejadian bencana terjadi pada periode 2018 sampai 2025.

Sekretaris BPBD Garut, Abud Abdullah menyampaikan bahwa bencana yang sering terjadi di wilayah Garut yakni longsor dan pergeseran tanah dengan 1.034 kejadian.

“Paling banyak korban jiwa itu di Kecamatan Banjarwangi dan Kecamatan Cisewu yang disebabkan tanah longsor,” ujar Abud, beberapa waktu lalu.

Baca Juga:Zona Ekonomi Inklusif Jadi Konsep Revitalisasi Pasar Baru Garut di 2026Cushion yang Bikin Kulit Terlihat Sehat & Flawless dalam Hitungan Detik: Solusi Anti Ribet untuk Makeup Harian

Menurutnya, Garut sebenarnya telah memiliki banyak Early Warning System (EWS) yang dipasang oleh BNPB, instansi vertikal, NGO, dan Pemerintah Daerah. Namun, sebagian alat tersebut tidak aktif lantaran ketiadaan pemeliharaan, kerusakan alat hingga hilangnya perangkat di lapangan.

“Adapun EWS yang terdata sampai saat ini dan masih diperbaiki berjumlah 13 buah, pemeliharaan berkala dan pengecekan system secara rutin dan pada tahun 2025 untuk EWS tidak ada anggaran pemeliharaan,” katanya.

Ia menjelaskan, bahwa saat ini dalam menanggulangi bencana, BPBD Garut memilik 60 personil dan didukung oleh 1.609 relawan bencana.

“Untuk unsur lainya menyesuaikan dengan kondisi di lapangan, respon cepat dalam evakuasi dilakukan secepatnya serta berkoordinasi dengan kewilayahan untuk penanganan,” jelasnya.

Untuk ketersediaan gudang logistik, jalur distribusi dan tempat evakuasi, lanjut Abud, BPBD Garut memiliki mobil dapur umum lapangan untuk konsumsi makanan bagi personil di lapangan.

“BPBD juga telah melakukan koordinasi mengenai inpentasisasi tempat evakuasi di setiap Kecamatan,” lanjutnya.

Meski simulasi bencana rutin dilakukan BPBD, pemerintah desa dan relawan hanya saja dikarenakan jumlah desa di Kabupaten Garut sangat banyak sehingga belum semua melaksanakan rutin.

Baca Juga:Promo Alfamart 1–15 Desember 2025: Makanan Sehat Si Kecil Diskon Hingga 50% Jangan Sampai Kelewatan!Lengkap! Daftar Tanggal Merah dan Long Weekend 2026, Siap-Siap Susun Jadwal Liburan

“BPBD Garut melakukan pembentukan Desa tangguh bencana kurang lebih 90 desa dan kelurahan,” ucapnya.

Garut belum memiliki sistem komunikasi peringatan bencana khusus untuk sekolah, desa, pesantren atau pasar. Penyampaian informasi dilakukan melalui media sosial BPBD dan Call centre.

“Serta koordinasi dengan DLHK, dan pemerintah desa terkait informasi kebencanaan. Selalu berkoorinasi dengan BMKG perihal perakiraan cuaca maupun sistem peringatan dini, gempa bumi, dan tsunami dengan pemasangan alat Inatews gempa bumi,” kata Abud.

0 Komentar