GARUT – Sebanyak 75 dari 168 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang telah beroperasi di Kabupaten Garut, kini sudah berhasil mendapatkan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS).
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Garut, Leli Yuliani, menjelaskan bahwa ada beberapa persyaratan bagi SPPG untuk bisa mendapatkan SLHS.
“Karena SLHS itu bisa didapatkan setelah beroperasi, karena kan ada pemeriksaan sampel makanan. Kalau belum beroperasi mau sampel apa yang diperiksa?,” ujar Leli, Senin (8/12).
Baca Juga:DPRD Ungkap Lahan di Garut Tersisa Hanya 40%, Kondisi Masuk Zona KritisMercure Garut City Center Hadirkan Perayaan Tahun Baru Bertema “Senandung Masa”
Selain pemeriksaan sampel makanan, menurutnya, peralatan dapur SPPG juga menjadi salah satu syarat untuk mendapatkan SLHS.
“Terus diperiksa juga alat masaknya, kalau belum dipakai tidak bisa mendapatkan itu (SLHS), jadi memang harus sudah beroperasi dulu,” ucapnya.
Tak hanya itu, kata Leli 50 persen pegawai SPPG juga minimah harus sudah mengikuti pelatihan keamanan pangan serta harus memenuhi syarat Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL).
“Misalnya airnya, lingkunganya dan sebagainya karena itu memang ada standarnya,” katanya.
Menurutnya, secara teknis untuk menentukan persyaratan SLHS, Dinas Kesehatan diberi tugas untuk melalukan pengawasan.
“Kalau untuk IKL itu dilakukan oleh Puskesmas sedangkan untuk pemeriksaan sampel makanan dan sampel peralatan dilakukan oleh Labkesda. Tapi hasilnya merujuk ke Dinas Kesehatan, nanti kita memberikan rekomendasi dan yang menerbitkan SLHSnya itu DPMPT,” lanjutnya.
Ia juga menambahkan, SPPG yang saat ini terdaftar jumlahnya mencapai 268 yang sudah beroperasi 168 dan 75 diantaranya sudah mendapatkan SLHS.
Baca Juga:Garut Zona Merah Rawan Bencana, DPRD Desak Pemda Bertindak CepatDelapan Tahun Terakhir, Garut Dikepung 1.887 Bencana Alam
“Kita harap semua yang sudah beroperasi bulan Desember ini sudah selesai SLHSnya,” pungkasnya. (Ale)