PHRI Garut: Dua Badai Lebih Parah dari Pandemi, Pendapatan Turun 30 Persen

PHRI Garut: Dua Badai Lebih Parah dari Pandemi, Pendapatan Turun 30 Persen
PHRI Garut: Dua Badai Lebih Parah dari Pandemi, Pendapatan Turun 30 Persen
0 Komentar

“Kalau hanya di Garut saja misalnya, ke destinasi wisata lokal, itu bisa membantu pelaku usaha agar tetap survive. Tapi sekolah banyak yang belum paham isi SE ini,” jelasnya.

Meski kegiatan pemerintah daerah menurun, pelaku usaha mulai terbantu oleh kegiatan yang digelar kementerian. Selain itu, strategi diarahkan untuk menyasar pasar corporate.

“Mau tidak mau, pelaku usaha mendiversifikasi target. Yang biasanya weekday diisi pemerintah dan study tour, sekarang diarahkan ke perusahaan-perusahaan,” kata Fiki.

Baca Juga:Imbas Larangan Study Tour, Kunjungan Wisata Garut Turun DrastisDisdik Garut Tegaskan Larangan Study Tour, Sekolah yang Nekat Akan Diberi Sanksi

Namun, ia mengakui bahwa kegiatan corporate biasanya dilaksanakan pada hari Jumat–Sabtu, yang justru berbenturan dengan kunjungan wisatawan keluarga atau FIT (free individual traveler).

“Corporate itu mengambil jatah weekend, sementara FIT juga biasanya datang weekend. Akhirnya berebut slot,” tambahnya.

Menurut Fiki, sejauh ini sektor pariwisata Garut masih diselamatkan oleh kunjungan wisatawan individu atau keluarga (FIT). Oleh karena itu, pengembangan dan keterbaruan destinasi harus terus dilakukan.

“FIT masih jadi penyumbang omset terbesar. Karena itu kita perlu membuka destinasi baru, meningkatkan kualitas yang ada. Papandayan itu salah satu yang terbaik, kunjungannya luar biasa,” katanya.

Ia berharap semakin banyak destinasi wisata di Garut yang berbenah sehingga mampu menarik lebih banyak wisatawan individual sebagai penopang utama. (Feri)

0 Komentar