Meski demikian, Aam berharap kebijakan larangan study tour ini tetap diikuti dengan langkah adaptif yang membuka ruang bagi kegiatan wisata edukatif lain yang lebih aman dan terjangkau.
“Kami berharap kebijakan ini diiringi langkah adaptasi positif, terutama melalui dorongan kegiatan wisata edukatif di dalam wilayah Jawa Barat maupun luar Jawa Barat. Harapannya, pelajar tetap bisa belajar dan berekreasi dengan aman, sementara sektor pariwisata tetap mendapat manfaat ekonomi,” pungkasnya. (Muhamad Rizka)
