GARUT – Revitalisasi Situ Bagendit di Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, Jawa Barat, yang diharapkan membawa dampak positif bagi sektor pariwisata, ternyata menyisakan kisah pilu bagi sebagian masyarakat lokal, terutama para nelayan tradisional.
Kondisi situ yang saat ini dipenuhi dengan sampah juga kumpulan eceng gondok memenuhi seputaran danau alami itu.
Keadaan tersebut dituding sebagai penyebab berkurangnya hasil tangkapan ikan, dan memaksa para nelayan mencari pekerjaan alternatif atau bahkan kembali merantau.
Baca Juga:Yang Paling Cepat Daftar Haji Lebih Dulu Berangkat, Calhaj Garut Banyak yang KecewaDisperindag ESDM Garut Lakukan Pemeriksaan Tera Ulang SPBU Demi Pastikan Akurasi Pengisian BBM
Adru (31), warga asli Bagendit yang baru seminggu pulang dari perantauan di Bogor, menceritakan kondisi Bagendit yang jauh berbeda di masa lalu.
Ia sendiri menjaring atau memancing ikan di lokasi Bagendit 3, yang dalam sejarahnya Bagendit 3 adalah awal mula munculnya air hingga menjadi Situ di Bagendit.
Ia kini menghabiskan waktu di pagi hari (sekitar pukul 10.00 hingga 12.00) dengan menjaring ikan di Situ Bagendit, meneruskan tradisi yang dahulu dilakukan orang tuanya.
”Dulu, ikan nila, gabus, itu unggulan di sini. Hasilnya bagus dan dijual. Sekarang yang lagi banyak malah udang, ikan justru berkurang,” ungkap Adru.
Menurut Adru, penurunan drastis populasi ikan terjadi semenjak Situ Bagendit dibangun atau direvitalisasi. Kondisi ini tidak hanya dialami olehnya, tetapi juga oleh nelayan lain di Bagendit.
Situ “Ancur” Akibat Sampah dan Eceng Gondok
Kekhawatiran utama Ade adalah kondisi Situ Bagendit saat ini yang “bisa dibilang ancur” karena dipenuhi sampah dan tumbuhan eceng gondok.
”Dulu, kalau ada nelayan yang aktif, situ ini suka keurus. Apalagi kalau ikannya lagi banyak, nelayan seneng sambil ngurus situ. Kalau nelayan enggak ada jadi banyak sampah, eceng gondok,” keluhnya.
Baca Juga:Kapolsek Banjarwangi dan Forkopimcam Kunjungi Warga Sakit, Salurkan Bantuan PengobatanCegah Perundungan, Polres Garut Edukasi Siswa SDN 1 Jayaraga
Masalah kebersihan ini sudah sampai pada tahap harus melibatkan pihak luar, seperti yang terjadi beberapa waktu lalu dilakukan pembersihan oleh pihan TNI.
“Makanya kemarin yang bersihin itu para tentara,” tambah Adru.
Merantau Menjadi Pilihan Berat
Dampak dari berkurangnya hasil tangkapan ikan di wilayah Situ Bagendit membuat banyak nelayan yang terpaksa meninggalkan tanah kelahiran mereka untuk merantau ke kota.
”Biasanya, kalau di Situ Bagendit lagi ada ikannya, jarang ada yang ke kota (merantau) karena penghasilannya lumayan buat sehari-hari, gak jauh dari pendapatan kota,” kata Adru.
