GARUT – Persigar tim kebanggaan sepak bola Garut saat ini sedang berjuang di Liga 4 Seri 1 Jawa Barat untuk bisa lolos ke babak nasional bahkan bisa tembus ke Liga 3.
Hal itu bukan hanya sekedar mimpi di siang bolong, mengingat Persigar saat ini sudah didukung dengan mempunyai insfrastruktur sepak bola yang jauh lebih baik.
Hal tersebut juga bukan merupakan hal yang berlebihan, lantaran saat Persigar harus melakoni laga di markas Persik Kuningan dan menjadi tamu di Stadion Purnawarman Purwakarta, fasilitas dari mulai rocker room, bench pemain, toilet, tribun penonton hingga area dan rumput lapangan justru markas Persigar yakni Stadion Dalem Bintang yang mempunyai fasilitas dan insfrastruktur lapangan yang paling mumpuni.
Baca Juga:Raih penghargaan, Lapas Garut Jadi Sorotan Positif Dunia UMKMLari, Silaturahmi, dan Pelayanan Publik: Lapas Garut Hadir Penuh Energi di IMIPAS RUN 2025
Perbedaan kualitas stadion juga dirasakan oleh ketua umum Persigar, Rudy Gunawan, ia mengatakan bahwa stadion Dalem Bintang Garut jauh lebih baik. “Bagus (stadion) kita lah, jauh,” ujar Rudy Gunawan, Rabu (19/11)
Rudy yang juga mantan bupati selama 2 periode itu menyampaikan, dengan dukungan insfrastruktur yang baik ia bertekad untuk terus memajukan sepak bola Garut karena itu merupakan mimpinya sejak masih menjabat sebagai bupati.
“Saya ingin menyampaikan kenapa saya begitu peduli terhadap Persigar, karena ketika saya menjadi bupati selama 10 tahun saya menginginkan lapangan sepak bola yang bagus, tapi Persigar nya masih di Liga 4,” katanya.
Oleh karena itu, ia menginginkan sepak bola di Garut untuk terus berkembang dan Persigar bisa melaju hingga ke level yang lebih tinggi.
“Makanya saya ingin menaikan Persigar, ini sudah kewajiban saya untuk anak-anak Garut supaya lebih bergairah di sepak bola karena kita sudah punya insfrastruktur sepak bola yang sudah bagus,” ucapnya.
Tentu memajukan sepak bola itu tak semudah membalikan telapak tangan. Artinya, harus ada dukungan dari berbagai pihak. Rudy mengungkapkan, saat ini masih banyak pihak yang mencintai sepak bola Garut tapi tidak mau berkorban demi Persigar.
“Sekarang tidak banyak pecinta sepak bola di Garut yang mau berkorban. Dari dulu saya sudah paham ketika jadi bupati 10 tahun,” ungkapnya.
