“Tapi kalau kita berdasarkan pengalaman dari tahun-tahun sebelumnya, kita tempatkan di Limbangan, kemudian di Kedungora, kemudian juga di kota karena memang rawan banjir gitu ya di perkotaan, kemudian juga kita di Cikajang, terus juga di selatan, di sepanjang itu (selatan) ada dua pos begitu ya,” jelasnya.
Kendati demikian, ia mengimbau untuk wisatawan agar selalu waspada, dan mengikuti arahan dari petugas di lapangan.
“Ya kami himbau seluruh wisatawan, khususnya wisatawan di pantai selatan, jadi untuk selalu waspada, kemudian juga selalu mendengar himbuan dari petugas di lapangan,” imbuhnya.
Baca Juga:SPBN Caringin Jadi Harapan Baru Nelayan Garut Kurangi Biaya dan Waktu Belanja BBMBupati Sebut 42 Persen Jalan di Garut Rusak Berat, 1.200 Sekolah pun Terdampak Bencana
Abud menambahkan, kecelakaan di pantai sering terjadi, ketika wisatawan berenang terlalu jauh dari bibir pantai, itu terjadi akibat tidak mendengarkan arahan petugas dan rambu larangan diarea pantai.
“Karena seringkali memang kecelakaan itu terjadi, manakala wisatawan itu tidak mendengarkan himbuan dari petugas di lapangan, terutama yang berenang terlalu mengarah ke arah pantai lebih dalam, padahal disitu sudah ada larangan atau rambu-rambu,” pungkasnya. (Muhamad Rizka)
