GARUT – Menjelang Libur akhir tahun atau Natal dan Tahun Baru (Nataru) tahun 2025, menjadi momentum para wisatawan lokal maupun mancanegara berlibur ke beberapa destinasi wisata, terutama di Kabupaten Garut.
Namun begitu, menurut prediksi BMKG bahwa periode November 2025 hingga Februari 2026 masa puncaknya musim hujan. Hal tersebut, disampaikan oleh Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Garut, Abud Abdullah.
Menurutnya, pada saat momentum Nataru 2025 nanti masih dalam musim penghujan.
“Ya, untuk Nataru, karena disampaikan oleh BMKG, predisi BMKG bahwa periode November sampai Februari 2006 itu memang ini masa puncak-puncaknya musim penghujangan, sehingga dipastikan pada saat Nataru di bulan Desember dan Januari itu masih berada dalam masa-masa pencakup hujan,” ujarnya.
Baca Juga:SPBN Caringin Jadi Harapan Baru Nelayan Garut Kurangi Biaya dan Waktu Belanja BBMBupati Sebut 42 Persen Jalan di Garut Rusak Berat, 1.200 Sekolah pun Terdampak Bencana
Maka dari itu, Abud mengimbau kepada masyarakat agar waspada, terutama ketika melewati jalur lereng, tebing, dan hindari pohon tinggi yang bisa mengakibatkan pohon tumbang.
“Sehingga kami menyampaikan kepada masyarakat supaya ketika berkendara berhati-hati terutama melewati jalan-jalan yang ada lereng, ada di tebing, kemudian juga menghindari pohon-pohon yang tinggi karena memang di beberapa tempat itu seringkali terjadi tumbangnya pohon,” ucapnya.
Sehingga, kata Abud, mitigasi bencana ini sering dilakukan kolaborasi antar Dinas terkait, agar bisa menanggulangi bencana dengan cepat dan tepat.
“Kami bekerjasama dengan Dinas terkait, kaitan dengan pohon-pohon yang tinggi, kita bekerjasama dengan dinas LH, jadi di beberapa tempat kita lakukan pemiharaan, dan kembali juga kita dengan Damkar juga kaitan dengan evakuasi ketika memang terjadi itu (bencana), kita sudah terbiasa,” kata Abud.
Abud pun memaparkan, bahwa untuk kesiapan menjelang Nataru nanti, akan mendirikan posko dibeberapa titik, terutama dititik yang rawan bencana, namun perlu dikaji kembali.
“Perlu disampaikan juga bahwa kita rencana di nataru itu akan menempatkan beberapa pos gitu di beberapa titik, terutama di titik yang rawan bencana begitu, yang pasti itu seperti tahun-tahun sebelumnya, tapi ini perlu dikaji lagi,” paparnya.
Terkait posko, Abud menjelaskan ini berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, akan didirikan di Limbangan, Kadungora, Lingkup Garut kota, Cikajang, dan di wilayah Garut Selatan akan ada 2 posko.
