Kuota Pupuk Subsidi 2026 di Garut Bisa Dikurangi, Jika Serapan Tahun Ini Rendah

Petani sedang memupuk sawah. (Feri/Radar Garut)
Petani sedang memupuk sawah. (Feri/Radar Garut)
0 Komentar

GARUT – Seluruh stakeholder di Kabupaten Garut, yang terkait dalam distribusi pupuk subsidi, harus bekerja keras dalam dua bulan ini untuk meningkatkan serapan pupuk subsidi yang terbilang masih rendah, khususnya untuk urea.

Koko Ali Fermana, Ketua Perkumpulan Penyalur Pupuk Indonesia (P3I) Jawa Barat mengungkpkan, jika serapan pupuk subsidi rendah, bisa saja kuota atau pasokan dari Pemerintah Pusat untuk tahun 2026 mendatang akan dikurangi.

“Bisa bertambah atau bisa mengurang. Makanya kalau tidak terserap di tahun ini, maka untuk tahun depan mungkin menjadi kurang. Jadi, kalau bisa, ya, semua yang ditargetkan di RDKK di tahun 2025 ini harus terserap semuanya atau minimal 90 persen,” ungkapnya, Senin (17/11).

Baca Juga:Pemkab Garut Diminta Maksimalkan Eksplorasi Hasil KelautanBUMDes di Garut Minta Diprioritaskan Kerjasama dengan Dapur MBG

Koko menyebut, jika mengacu kepada update data per 14 November 2025, serapan pupuk subsidi untuk jenis urea, baru sekitar 52%. Sementara untuk pupuk NPK (Phonska) sudah 80%.

Untuk mengejar target serapan pupuk subsidi ini, kata Koko, pihaknya bersama SKPD terkait (Dinas Pertanian), akan menjalankan gerakan tebus bersama.

Tebus bersama ini adalah gerakan jemput bola yang dilakukan pihak penyalur pupuk dalam hal ini Pelaku Usaha Distribusi (PUD) dan juga penerima pada titik serah (PPTS/kios pupuk).

PUD dan PPTS ini akan turun ke lapangan mendatangi para petani yang sudah tercantum di dalam RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok ) dan meminta mereka untuk menebus (membeli) pupuk tersebut.

“Ya tebus bersama ini kita agendakan semua kios dan PUT bergerak semuanya. Kompak semuanya menebus sesuai dengan kuota yang sudah dicantumkan di RDKK dan masing-masing PPTS. Kita yang turun ke lapangan, petani jangan sampai ada yang terlewatkan terus jumlah arealnya juga diinventarisir dan lain-lain,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Haeruman sebelumnya juga sempat mengatakan bahwa tebus bersama menjadi salah satu upaya pihaknya agar serapan pupuk subsidi ini bisa mencapai target.

Tebus bersama ini merupakan gerakan yang diinisiasi oleh Haeruman beberapa tahun lalu untuk meningkatkan serapan pupuk subsidi yang rendah di Garut.

Baca Juga:Dinas Pertanian Garut Menduga Daya Beli Petani Pengaruhi Rendahnya Serapan Pupuk SubsidiHebat! Warga Karangmulya Hibahkan Tanah 1,2 Km untuk Pembangunan Jalan Umum

Haeruman menjelaskan, dalam gerakan tebus bersama ini, dinas pertanian bersama pihak penyalur pupuk terjun ke lapangan jemput bola datang ke para petani atau kepada kelompok tani untuk meminta mereka menebus jatah pupuk subsidi yang masih tersedia.

0 Komentar