Kuota Haji Dipukul Rata, Garut Alami Penurunan Pemberangkatan Hingga 94 Persen

Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umroh Garut, Indra Azwar Mawardi. (Ale/Radar Garut)
Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umroh Garut, Indra Azwar Mawardi. (Ale/Radar Garut)
0 Komentar

GARUT – Pemerintah pusat saat ini telah mengeluarkan kebijakan baru terkait dengan jumlah pemberangkatan calon jemaah haji (calhaj) antar provinsi di seluruh Indonesia.

Kebijakan ini bertujuan agar tidak ada lagi kesenjangan daftar tunggu antar wilayah, sehingga seluruh provinsi di Indonesia memiliki daftar tunggu yang relatif sama.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Seksi (Kasi) Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kabupaten Garut, Indra Azwar Mawardi.

Baca Juga:Kuota Pupuk Subsidi 2026 di Garut Bisa Dikurangi, Jika Serapan Tahun Ini RendahPemkab Garut Diminta Maksimalkan Eksplorasi Hasil Kelautan

“Kuota khusus Kabupaten Garut terutama provinsi Jawa Barat istilahnya ada pemerataan antar provinsi. Jadi pak Prabowo dan menteri haji dan umroh itu inginya tidak ada ke jomplangan dari setiap provinsi,” ujar Indra, Senin (17/11).

Indra mengatakan, untuk tahun 2026 seluruh provinsi di Indonesia mempunyai daftar tunggu yang sama terkait dengan pemberangkatan calon jemaah haji.

“Jadi semua diratakan di seluruh provinsi itu 26 tahun, tidak akan ada lagi yang menunggu sampai 50 tahun. Kita dulu hanya 20 tahun, kalau melihat kuota tahun sekarang itu semuanya sama jadi 26 tahun. Ya, se Indonesia,” katanya.

Dari kebijakan pemerataan tersebut sangat berdampak sekaligus berpengaruh langsung terhadap jumlah jemaah yang akan berangkat haji di Kabupaten Garut.

Sebelumnya, Indra mengatakan, Garut bisa memberangkatkan jemaah dengan jumlah 1.801 namun sekarang mengalami penurunan drastis hingga 94 persen.

“Kalau dulu kita kebagian 1.801 jemaah haji, kalau sekarang sesuai nomor urut porsi provinsi sebanyak 109 jemaah, yang dimaksud nomor urut porsi provinsi itu adalah yang daftar lebih awal itu yang berangkat lebih awal juga,” katanya.

Meski begitu, Indra mengungkapkan bahwa kebijakan yang dikeluarkan ini diharapkan bisa berubah.

Baca Juga:BUMDes di Garut Minta Diprioritaskan Kerjasama dengan Dapur MBGDinas Pertanian Garut Menduga Daya Beli Petani Pengaruhi Rendahnya Serapan Pupuk Subsidi

“Mudah-mudahan ada perubahan, karena kasihan jemaah yang kemarin sebelum dipegang kementerian haji itu sudah melakukan persiapan dari mulai bimbingan manasik, terus MCU sampai bio visa, itu kan mereka sudah persiapan, mudah-mudahan ada perkembangan terbaik buat jemaah Kabupaten Garut,” ungkapnya.

Ia juga menambahkan sekaligus mengimbau kepada seluruh calon jemaah haji di Kabupaten Garut, untuk tidak merasa khawatir atas kebijakan tersebut.

“Kami mengimbau jangan resah, karena haji itu panggilan kalau Allah sudah menentukan untuk berangkat pasti berangkat,” pungkasnya. (Ale)

0 Komentar