Bencana Melanda Garut Hingga Rusak Fasilitas Umum, Bupati Ajukan Bantuan Rp8 Miliar ke Pemerintah Pusat

Kondisi jembatan roboh terputus di Peundeuy Garut. (Istimewa)
Kondisi jembatan roboh terputus di Peundeuy Garut. (Istimewa)
0 Komentar

GARUT – Kabupaten Garut beberapa waktu lalu diguyur hujan dengan intensitas tinggi, hingga mengakibatkan berbagai bencana terjadi, dari mulai longsor, banjir, hingga jembatan penghubung antar desa putus di Kecamatan Peundeuy.

Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, mengucapkan terimakasih kepada para SKPD terkait yang menangani bencana secara cepat, dan membantu proses pembersihan material longsor yang menghalangi akses jalan.

“Jadi yang pasti kita berterima kasih ya kepada teman-teman SKPD yang sekarang lebih cepat. Karena kita sudah hampir di lokasi strategis, kita punya di tempatnya disitu Beko dan Damkar. Itu agak membantu proses perapihan kembali sarana yang terganggu,” ujarnya.

Baca Juga:Kuota Haji Dipukul Rata, Garut Alami Penurunan Pemberangkatan Hingga 94 PersenKuota Pupuk Subsidi 2026 di Garut Bisa Dikurangi, Jika Serapan Tahun Ini Rendah

Tak hanya lingkup SKPD, kata Syakur, Polisi dan TNI pun yang turut membantu menangani bencana yang sempat terjadi.

“Jadi teman-teman juga sigap, termasuk juga dari Porles dan juga Koramil, ini rasanya tidak ada yang sampai satu hari lebih, cepat tertangani,” katanya, Senin (17/11).

Menurut Syakur, dari kejadian bencana beberapa waktu lalu mengakibatkan berbagai akses terdampak, fasilitas umum juga rusak, serta pihaknya sebenarnya sudah menganggarkan diperubahan tahun 2025, namun proses yang panjang menjadi kendala.

“Sebenarnya kita juga prihatin karena ini masih terjadi. Dan juga ada beberapa tempat yang kayak sekolah yang rubuh, itu juga sebenarnya kita sudah anggarkan diperubahan, tapi karena prosesnya yang agak panjang, ini juga saya kemarin menegur teman-teman, dan ketika sudah ditetapkan harus segera bertindak, jadi jangan sampai ya sudah tetapkan, masih nunggu dulu,” ucapnya.

Ia menegaskan terkait jembatan gantung Cimanisan yang sempat putus, sudah berkirim surat ke pemerintah pusat, dan mengajukan bantuan dengan anggaran hingga Rp8 miliar untuk dibuatkan jembatan permanen.

“Nah jembatan itu waktu hari kamis saya ke Jakarta itu saya bertemu dengan Ketua DPR, kemudian juga kita menghubungi dengan BNPB yang juga hadir ke Garut untuk melakukan evaluasi di lapangan dan kita juga sudah berkirim surat, kita sudah mengajukan perumahan bantuan, kalau tidak salah anggaran sampai 8 miliar untuk dibuatkan permanen satu jembatan,” tegasnya.

Syakur menjelaskan, bahwa pemerintah pusat lebih fleksibel terkait bantuan bencana, tidak tergantung pada anggaran tahun 2026 yang telah ditentukan, bisa lebih cepat diutamakan, karena menyangkut kehidupan masyarakat.

0 Komentar