GARUT — Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin mengatakan bahwa pemerintah pusat terus menunjukkan keseriusan dalam mendorong pembangunan sektor pertanian. Salah satunya melalui kebijakan terbaru berupa penurunan Harga Eceran Tertinggi (HET) beberapa jenis pupuk subsidi, termasuk urea.
Menurutnya, kebijakan Presiden tersebut merupakan langkah konkret untuk memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan produktivitas petani.
“Pak Presiden sangat serius mendorong pembangunan di bidang pertanian. Kemarin beliau menurunkan HET untuk pupuk urea dan beberapa jenis pupuk lainnya,” ujarnya, Jumat (14/11).
Baca Juga:PLN ULTG Garut Santuni Anak Yatim di Pondok Penulis GarutSTIT Qurrota A’yun Garut Wisuda Puluhan Lulusan, Jawaban atas Tantangan Pendidikan di Era Perubahan
Syakur menjelaskan bahwa penurunan HET harus diikuti dengan pengawasan ketat di lapangan agar pupuk subsidi benar-benar diterima oleh petani yang berhak.
“Ada disparitas yang cukup tinggi antara pupuk subsidi dan nonsubsidi. Jika tidak diawasi dengan baik, kita khawatir fungsi subsidi ini tidak sampai kepada yang berhak,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah tidak akan segan menindak kios atau distributor yang menjual pupuk subsidi di atas HET. Menurutnya, langkah tegas perlu dilakukan untuk menjaga integritas program subsidi serta memastikan petani tidak dirugikan.
“Nanti akan kami kumpulkan. Kalau masih ada yang bandel menjual di atas HET, itu sudah menjadi bagian Pak Kajari, Wakapolres, dan Kadistan untuk menindaklanjutinya,” tegas Syakur.
Syakur menyebutkan bahwa sektor pertanian di Kabupaten Garut memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Apalagi saat ini terdapat tingginya permintaan bahan baku dari MBG, yang menurutnya menjadi peluang emas bagi petani Garut untuk meningkatkan produksi dan daya saing.
“Permintaan dari MBG sangat besar. Ini peluang untuk memajukan pertanian kita. Produk pertanian Garut harus mampu memenuhi kebutuhan tersebut dan bersaing,” sebutnya.
Menurut Syakur, apabila pertanian di Garut dapat dikelola secara optimal, maka dampaknya akan dirasakan langsung oleh masyarakat melalui peningkatan pendapatan dan stabilitas ekonomi.
Baca Juga:PNM Hadirkan Program Ruang Aman Perempuan di Garut, Dorong Literasi dan Perlindungan SosialMaknai Nilai Kepahlawanan, Pemasyarakatan Garut Raya Gelar Upacara Hari Pahlawan 2025
Di sisi lain, pemerintah daerah juga terus mempercepat program reforma agraria melalui Gerakan Terpadu Reformasi Agraria (GTRA). Program ini meliputi pemberian redistribusi tanah kepada warga di sekitar lokasi, serta akses terhadap fasilitas pertanian.
