GARUT – Warga di sekitar Jalan KH Hasan Arif, Desa Sukasenang, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, dibuat heboh akibat kemacetan total yang terjadi sejak dini hari hingga pagi, Rabu (12/11).
Penyebabnya, sebuah mobil besar kontainer peti kemas berukuran lebih dari 30 meter berhenti menutupi badan jalan karena kesulitan masuk ke area sebuah pabrik pembuatan kecap di wilayah Jalan KH Hasan Arief.
Menurut keterangan warga, mobil bermuatan mesin besar itu tiba sekitar pukul 01.30 dini hari. Diduga, truk tersebut mengangkut mesin pemanas untuk keperluan produksi kecap di pabrik yang berlokasi di jalur padat tersebut.
Baca Juga:Jejak Rakeyan Sancang di Gunung Nagara Garut, Bertemu Sayydina Ali Tertukar dengan Kisah Prabu Kian SantangPemkab Garut Tetapkan Status Tanggap Darurat Pasca Putusnya Jembatan Cimanisan
Namun karena ukuran kendaraan yang terlalu besar dan akses jalan sempit, proses masuk ke dalam pabrik berlangsung sangat lama hingga baru berhasil masuk sekitar pukul 07.30 pagi.
Selama proses tersebut, arus lalu lintas di sekitar lokasi tersendat parah bahkan macet total. Sejumlah kendaraan roda dua dan empat terpaksa berhenti lama di sekitar jalur itu.
“Macet dari pagi we sampai sekitar jam 7an lebih. Saya juga ngeliat ada motor ketabrak mobil eta, terus pas mobilnya masuk ke dalam pabrik, motor yang rusak juga dibawa masuk ke sana,” ujar Rifki, salah satu saksi mata di lokasi.
Hal senada disampaikan oleh Eri, warga sekitar, yang menyebut insiden itu juga merusak pembatas jalan didepan pabrik.
Kondisi ini juga mengakibatkan sejumlah kabel wifi warga putus terseret mobil yang dikeluhkan oleh Wida. Akibatnya, satu rumah dan beberapa rumah di sekitar lokasi kehilangan koneksi internet hingga sepanjang hari.
“Selain motor, kabel wifi rumah saya juga putus karena tersangkut bagian atas mobil besar. Jadi sejak pagi sinyal wifi mati total sampai seharian malah sampe malam ini juga, saya juga menggulung kabel tersebut karena terputus cukup panjang” keluh Wida.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak pabrik. Salah satu warga telah mencoba meminta penjelasan, namun petugas pabrik disebut sudah pulang dan sulit dimintai pertanggungjawaban.
Baca Juga:Babak 12 Besar Liga 4 Seri 1, Persigar Sukses Tumbangkan PSB Bogor Ditengah Gempuran Transportasi Online, Arif Bertahan Menjadi Sopir Angkot Meski Penghasilan Menurun Drrastis
Peristiwa ini menimbulkan sorotan warga, mengingat aktivitas bongkar muat berisiko tinggi tersebut dilakukan di kawasan pemukiman padat dengan akses jalan sempit, tanpa pengamanan dan pengaturan lalu lintas yang memadai.(*)
