GARUT – Kisah Rakeyan Sancang (Pangeran Kian Sancang), seorang tokoh sunda, memang tak sepopuler tokoh lain seperti Prabu Kian Santang putra Raja Siliwangi. Namun ada hal menarik yang selama ini belum diketahui dari sejarah Rakeyan Sancang. Kisah dua tokoh berbeda ini rupanya ada saling keterkaitan.
Selama ini masyarakat mengenal kisah tentang Prabu Kian Santang yang pernah bertemu dengan Sayydina Ali bin Abi Thalib RA, sahabat Rasulullah, hingga akhirnya memeluk Islam dan menyebarkan agama Islam di tanah Sunda.
Kisah populer seputar Prabu Kian Santang itu rupanya disinyalir tertukar dengan Rakeyan Sancang. Tokoh inilah yang diduga merupakan sosok yang pernah bertemu dengan Sayydina Ali untuk menguji ilmu kanuragan yang dimilikinya.
Baca Juga:Babak 12 Besar Liga 4 Seri 1, Persigar Sukses Tumbangkan PSB Bogor Ditengah Gempuran Transportasi Online, Arif Bertahan Menjadi Sopir Angkot Meski Penghasilan Menurun Drrastis
Hingga akhirnya Rakeyan Sancang kalah tanding dan memutuskan memeluk ajaran Islam.
Dalam versi lain yang juga tercatat dalam manuskrip ulama, Rakeyan Sancang juga diceritakan pernah bertemu dengan Rasulullah dan membantu perjuangan Islam di masa itu.
Seorang Budayawan asal Garut, Rahman, menyebut bahwa legenda Rakeyan Sancang ini bukanlah sekedar dongeng. Namun ada beberapa artefak dan kitab sejarah dari ulama yang mengabadikan dan diduga sosok itu adalah Rakeyan Sancang.
Rahman mengatakan, kisah Prabu Kian Santang Putra Raja Siliwangi, yang bertemu Sayydina Ali, tampaknya kurang tepat jika dilihat dari waktu kelahirannya. Karena Prabu Kian Santang hidup jauh sesusah masa para sahabat Rasulullah (tidak sezaman).
Namun sebaliknya, Rakeyan Sancang justru lebih tepat jika dilihat dari waktu kehidupannya. Ia diduga hidup sezaman dengan masa Rasululah dan para sahabat.
“Beliau adalah tokoh yang selama ini tertukar dengan Kian Santang, putra raja Siliwangi yang memeluk Islam dan konon katanya adalah murid dari Sayyidina Ali bin Abi Thalib. Alih-alih Kian Santang, Rakeyan Sancang inilah yang sejatinya merupakan murid sekaligus sahabat Sayydina Ali,” ujar Rahman yang diketahui juga merupakan Anggota Dewan Kebudayaan Kabupaten Garut.
Komplek Makam Rakeyan Sancang yang ditemukan di Gunung Nagara, Kecamatan Cisompet, Kabupaten Garut, juga turut menguatkan tentang klaim tersebut.
