GARUT — Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Garut menerima kunjungan Studi Tiru Pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Cianjur, Jumat (7/11).
Kegiatan yang berlangsung di Ruang Kunjungan Rutan Garut ini dihadiri langsung oleh jajaran pimpinan dan tim pembangunan Zona Integritas dari kedua satuan kerja.
Acara dibuka dengan sambutan dari Kepala Rutan Kelas IIB Garut, Muchamad Ismail yang menyampaikan apresiasi atas kunjungan tersebut. Dalam sambutannya, Ismail menegaskan bahwa pembangunan Zona Integritas merupakan bagian dari transformasi tata kelola pemerintahan yang bersih dan transparan.
Baca Juga:Kanwil Ditjen PAS Jabar dan Kemenag Jalin Kerja Sama Pembinaan Keagamaan bagi Warga BinaanPNM Garut Lahirkan Pemimpin Perempuan Tangguh Lewat Program Mekaar Leader
“Pembangunan Zona Integritas bukan sekadar memenuhi indikator administratif, tetapi mencerminkan komitmen kami untuk menghadirkan pelayanan publik yang bersih, transparan, dan berintegritas,” ujar Ismail.
“Kami ingin menjadikan Rutan Garut sebagai satuan kerja yang benar-benar dapat dipercaya masyarakat, dengan budaya kerja yang berorientasi pada pelayanan prima,” sambungnya
Kepala Lapas Kelas IIB Cianjur turut menyampaikan apresiasi dan harapan agar kegiatan ini menjadi wadah pertukaran pengetahuan serta inspirasi dalam membangun Zona Integritas di lingkungan pemasyarakatan Jawa Barat.
Rombongan Lapas Cianjur kemudian melakukan peninjauan langsung ke sejumlah fasilitas unggulan Rutan Garut, di antaranya Dapur Idaman, yang telah bersertifikat halal dan laik hygiene, sebagai bentuk komitmen Rutan terhadap penyediaan makanan sehat dan aman bagi warga binaan.
Selain itu, peserta studi tiru juga dikenalkan pada inovasi layanan berbasis digital “Hallo Tantan”, sebuah sistem layanan informasi melalui WhatsApp yang dikembangkan Rutan Garut untuk memudahkan masyarakat mendapatkan informasi layanan secara cepat, efisien, dan transparan.
Rombongan juga meninjau kegiatan produksi Baso Aci Rutan Garut (Baciprut), produk unggulan hasil karya warga binaan yang berhasil meraih penghargaan sebagai produk dengan penjualan terbanyak dalam ajang IPPA FEST 2025. Inovasi ini menjadi bukti keberhasilan pembinaan kemandirian di Rutan Garut.
“Kami berkomitmen terus mengembangkan inovasi pelayanan dan pembinaan, agar seluruh kegiatan di Rutan Garut memberikan manfaat nyata, baik bagi warga binaan, petugas, maupun masyarakat,” tambah Ismail.
