GARUT – Iwan (62) salah seorang warga Kp Kiarapayung, Kecamatan Karangpawitan Garut sejak tahun 90an hingga saat ini masih berjuang sekaligus bertahan hidup menjadi seorang penjual koran.
Iwan saat ditemui di tempat daganganya tepat di depan masjid Alun-alun Garut menyampaikan, bahwa pertama kali ia berjualan koran berkeliling ke wilayah Cimanuk dan beberapa titik lokasi lainya.
“Gitu saja pindah-pindah, pernah disana di Jalan Kabupaten, terus akhirnya pindah kesini (depan gerbang masjid alun-alun),” ujar Iwan beberapa waktu lalu.
Baca Juga:Longsor di Desa Cibunar Tarogong Kidul Ancam 3 Rumah dan MasjidMeriah! Ratusan Anak TK Ikuti Lomba Mewarnai dalam Gerakan Garut Ramah Anak, Ini Daftar Pemenangnya
Kisah Iwan itu menemui berbagai jalan terjal, sebelumnya ia menjejerkan jualan koranya menggunakan meja di depan gerbang masjid Agung. Namun, lantaran diusir Satpol PP saat ini ia hanya bisa pasrah dan terpaksa membawa koran dengan menggendongnya menggunakan kantong.
“Dilarang sama Satpol PP, harus pindah katanya, jadi yasudah sekarang terpaksa gini (bawa kantong),” katanya.
Ia mengaku, bahwa koran yang ia jual itu hasil bawaanya dari agen koran bernama Asep Dahlan yang berlokasi di Jalan Bank. “Ini bawa di agen yang di Jalan Bank, laku tidak laku ya dikembalikan lagi,” ujarnya.
Iwan mengaku saat ini ia hanya membawa sekitar 30 eksemplar koran dari 9 media yang kembali ia jual. Hasil dari penjualan tersebut, Iwan hanya mendapatkan untung sekitar Rp 25 sampai dengan Rp 30 ribu perhari.
“Ada yang satunya untungnya cuma seribu, ada yang empat ribu,” katanya.
Ia menjelaskan bahwa keadaan dulu sekitar tahun 90an dengan saat ini sangat jauh berbeda, mulai dari macam koranya yang sudah semakin sedikit hingga penghasilanya yang turun drastis.
“Wah jauh sekali dari jaman dulu sama sekarang mah, kalau dulu bisa bawa 700 sampai 1.000 eksemplar koran karena kan dulu banyak, ada koran bola, banyak lah. Dulu juga jualan dari jam 2 pagi itu sudah ramai pembeli, pokoknya rame weh ngaladanganage,” jelasnya.
Baca Juga:Radar Garut Tegaskan Pentingnya PPRA: Anak Bukan Komoditas PemberitaanPolres Garut Gencarkan Edukasi Anti-Bullying, Ingatkan Bahaya dan Sanksi Hukumnya
Selain itu faktor zaman juga menurut Iwan menjadi salah satu kendala berkurangnya jumlah koran lantaran saat ini sudah ada handphone dan internet. “Semenjak ada HP dan internet jadi begini lah, beda sama dulu sebelum ada HP,” lanjut Iwan.
