Kanwil Ditjen PAS Jabar dan Kemenag Jalin Kerja Sama Pembinaan Keagamaan bagi Warga Binaan

istimewa
Kanwil Ditjen PAS Jabar dan Kemenag Jalin Kerja Sama Pembinaan Keagamaan bagi Warga Binaan
0 Komentar

BANDUNG — Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) Jawa Barat menjalin kerja sama strategis dengan Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Jawa Barat dalam bidang pembinaan keagamaan untuk warga binaan pemasyarakatan. Penandatanganan nota kesepahaman tersebut dilaksanakan di Aula Kanwil Kemenag Jabar, pada Rabu (5/11).

Acara tersebut dihadiri langsung oleh Kepala Kanwil Ditjen PAS Jabar, Kusnali, dan Kepala Kanwil Kemenag Jabar, H. Dudu Rohman, serta diikuti oleh Kepala UPT Pemasyarakatan se-Jawa Barat dan Kepala Kantor Kemenag Kabupaten/Kota se-Jawa Barat.

Kusnali menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan langkah nyata untuk memperkuat pembinaan spiritual di lingkungan lembaga pemasyarakatan.

Baca Juga:PNM Garut Lahirkan Pemimpin Perempuan Tangguh Lewat Program Mekaar LeaderPNM Dorong Literasi Keuangan dan Peluang Usaha di BIK 2025 Garut

“Pembinaan keagamaan memiliki peranan penting dalam membentuk karakter dan moral warga binaan agar dapat kembali ke masyarakat sebagai pribadi yang lebih baik,” ujar Kusnali.

Melalui nota kesepahaman ini, kedua instansi sepakat untuk meningkatkan sinergi dalam berbagai program pembinaan rohani, pendidikan Al-Qur’an, dan penguatan moderasi beragama bagi warga binaan di seluruh lembaga pemasyarakatan dan rumah tahanan di Jawa Barat.

Sementara itu, Kakanwil Kemenag Jabar, H. Dudu Rohman, menyambut baik kolaborasi ini dan menilai kerja sama lintas lembaga seperti ini sangat penting dalam mewujudkan pembinaan yang holistik.

“Sinergi antara Kemenag dan Ditjen PAS diharapkan dapat memperluas jangkauan pembinaan keagamaan, sehingga warga binaan memiliki bekal spiritual yang kuat untuk menjalani kehidupan setelah bebas nanti,” ungkapnya.

Kerja sama ini juga menjadi bagian dari upaya bersama membangun iman dan takwa warga binaan, sekaligus memperkuat nilai-nilai toleransi dan kedisiplinan di lingkungan pemasyarakatan.

Dengan terjalinnya sinergi ini, diharapkan program pembinaan di Lapas dan Rutan se-Jawa Barat menjadi lebih terarah, variatif, dan berdampak nyata, baik bagi peningkatan kualitas spiritual maupun moral warga binaan. (*)

0 Komentar