Akses Terputus! Jembatan Gantung Cimanisan Garut Roboh Akibat Hujan Deras, Satu Rumah Warga Terancam

Kondisi jembatan roboh terputus di Peundeuy Garut. (Istimewa)
Kondisi jembatan roboh terputus di Peundeuy Garut. (Istimewa)
0 Komentar

GARUT – Kabupaten Garut, saat ini tengah diguyur hujan dengan intensitas tinggi sejak sore tadi, hingga mengakibatkan sebuah jembatan Gantung Cimanisan terputus yang terjadi di Kecamatan Peundeuy.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Abud Abdullah mengatakan bahwa bantaran Sungai Cikaengan sempat mengalami kerusakan pada akhir Oktober kemarin akibat curah hujan.

Hingga akhirnya, jembatan Gantung Cimanisan roboh, pada Jumat (7/11) sekitar pukul 15.15 WIB.

Baca Juga:Honor PPPK Disesuaikan Kemampuan Daerah, Pemkab Garut Harapkan ke Depan Bisa Naik, Ini Rinciannya!Garut Resmikan Ribuan PPPK Paruh Waktu, Formasi Terbanyak Tenaga Teknis dan Guru

“Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Kecamatan Peundeuy sejak akhir Oktober kembali memicu kerusakan serius di bantaran Sungai Cikaengan. Setelah mengalami erosi sejak 26 Oktober 2025, hingga mengakibatkan Jembatan Gantung Cimanisan roboh pada Jumat, 7 November 2025 sekitar pukul 15.15 WIB,” ujarnya saat dikonfirmasi melalui pesan seluler.

Menurut Abud, longsor yang sempat terjadi pada Oktober lalu menyebabkan Tempat Penahan Tanah (TPT) jembatan Gantung Cimanisan rusak sekitar 50 meter, dengan tinggi longsoran mencapai 10 meter.

“Longsoran yang terjadi pada 26 Oktober lalu merusak Tembok Penahan Tanah (TPT) sepanjang sekitar 50 meter dengan tinggi longsoran mencapai 10 meter. Erosi juga menggerus abutment jembatan secara bertahap hingga struktur jembatan tidak lagi stabil,” katanya.

Abud memaparkan, Jembatan Gantung tersebut merupakan akses penghubung beberapa desa dan kampung, sehingga arus mobilitas warga terganggu, dan terpaksa warga harus menggunakan jalur alternatif lain.

“Jembatan gantung tersebut merupakan akses penting yang menghubungkan Desa Toblong dengan Kampung Cimanisan, Desa Sukanagara. Robohnya jembatan membuat arus mobilitas warga terputus total dan memaksa masyarakat menggunakan jalur alternatif yang lebih jauh,” paparnya.

Tak hanya jembatan, kata Abud, satu unit rumah mengalami kondisi terancam, karena posisi rumah dekat dengan area longsor.

“Selain kerusakan jembatan, satu unit rumah milik Cecep Taopik (1 KK, 5 jiwa) berada dalam kondisi terancam karena posisinya dekat dengan area longsor,” katanya.

Baca Juga:Waspada! Cuaca Ekstrem di Garut Diprediksi Berlangsung Hingga Januari 2026Emak Eros, Lansia Duafa di Leles Rumahnya Roboh, Sementara Tinggal di Madrasah

Abud menegaskan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa robohnya jembatan tersebut, namun kondisi tebing sungai masih rawan.

“Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, kondisi tebing sungai masih dinilai rawan dan berpotensi terjadi longsor susulan,” tegasnya.

Abud menjelaskan, BPBD Kabupaten Garut bersama Forkopimcam Peundeuy telah melakukan asesmen cepat. Saat ini, penanganan darurat berupa pemasangan bronjong direkomendasikan untuk mencegah longsor semakin meluas.

0 Komentar