TPT di Garut Kota Roboh Akibat Hujan, Akses Jalan Masih Dilakukan Pembersihan

Bencana longsor di Garut Kota. (Istimewa)
Bencana longsor di Garut Kota. (Istimewa)
0 Komentar

GARUT – Bencana longsor kembali terjadi di Jalan Ponok Urug, Kampung Lamping, RW 05 RT 01, Kelurahan Cimuncang, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, akibat curah hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi, pada Selasa (4/11).

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Abud Abdullah mengatakan bahwa wilayah tersebut diguyur hujan sejak pukul 13.00, serta kondisi tanah yang labil, sehingga mengakibatkan longsor terjadi.

“Menindaklanjuti laporan tersebut, Unit Reaksi Cepat (URC) BPBD Kabupaten Garut segera diterjunkan ke lokasi kejadian untuk melakukan asesmen, pendataan, dan penanganan awal,” kata Abud saat dikonfirmasi melalui pesan seluler.

Baca Juga:Di Tahun 2025 Kunjungan Wisata Garut Merosot, PAD Pariwisata Terancam Tak Capai TargetHarga Pupuk Subsidi Turun! Dispertan Garut Warning Kios yang Jual di Atas HET

Berdasarkan hasil penilaian di lapangan, ungkap Abud, diketahui bahwa tanah longsor terjadi akibat kondisi tanah yang labil serta curah hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi yang mengguyur wilayah tersebut sejak sekitar pukul 13.00 WIB.

Ia menyampaikan, dampak kejadian longsor tersebut mengakibatkan Tembok Penahan Tanah (TPT) dengan ukuran panjang 13 m, dan tinggi 7 meter roboh, dan material longsor menutupi akses jalan.

“1. Akibat kejadian tersebut, Tembok Penahan Tanah (TPT) milik pribadi atas nama Alm. H. Asep Sirojudin mengalami kerusakan (roboh) dengan ukuran panjang sekitar 13 meter dan tinggi sekitar 7 meter. 2. Material longsoran berupa tanah dan puing TPT menutup sebagian area di sekitar lokasi kejadian, sehingga akses jalan sempat terganggu,” ucapnya.

Kendati demikian, kondisi terkini akses jalan masih dalam proses penanganan, alat berat pun turun tangan untuk membantu mempercepat pemulihan akses.

“Pembersihan material tanah longsor yang menghambat akses jalan saat ini masih dalam proses penanganan. Kegiatan pembersihan dilakukan menggunakan alat berat untuk mempercepat pemulihan akses dan memastikan jalur transportasi dapat kembali berfungsi dengan normal,” pungkasnya. (Muhamad Rizka)

0 Komentar