GARUT – Pasca banjir yang merendam sebagian rumah dan bangunan sekolah di Sukalaksana dan Sukakarya, Banyuresmi, warga kini bergotong royong memperbaiki drainase serta menimbun jalan rusak yang berlubang akibat tergerus air.
Aksi kebersamaan itu dilakukan sebagai bentuk kepedulian warga agar banjir serupa tidak kembali terjadi saat hujan turun.
“Kegiatan itu dilakukan warga untuk menghindari banjir susulan. Bahkan jalan berdebu disiram tanki air untuk menghilangkan debu. Senin sore malah turun hujan deras,” kata Eman, warga Sukakarya, Senin (3/11).
Baca Juga:Pasar Ciawitali Garut Bakal Ditata Ulang, PKL dan Kios Serta Jongko Tak Terpakai Akan Jadi SasaranBTT 2025 Sisa Rp7,5 Miliar, Pemkab Garut Siapkan untuk Penanganan Pasca Bencana
Menurut Eman, warga turun langsung tanpa menunggu bantuan dari pihak luar. Mereka membawa alat seadanya seperti cangkul, sekop, dan gerobak untuk membersihkan saluran air serta menimbun jalan berlubang. Kerja bakti tersebut juga melibatkan perangkat desa dan para pemuda karang taruna.
Menariknya, saat mobil tanki air tengah menyiram ruas jalan untuk menekan debu, justru hujan deras kembali mengguyur kawasan tersebut. Meskipun begitu, kegiatan warga tidak berhenti begitu saja. Mereka tetap melanjutkan perbaikan jalan setelah hujan reda.
Ruas jalan dari Sukamukti menuju Sukalaksana dan Sukakarya tampak masih licin dan berlumpur. Pengendara motor serta pejalan kaki pun harus ekstra hati-hati melintas.
Kini kondisi di sekitar kantor desa sudah mulai pulih, air tidak lagi menggenang. Sementara di SMPN 3 Banyuresmi, genangan air telah surut dan guru bersama siswa melakukan kegiatan bersih-bersih lingkungan sekolah agar kegiatan belajar mengajar kembali normal. (Pepen Apendi)
