RADARGARUT.ID – Tulisan “Asgar” di papan depan tempat pangkas rambut ternyata menyimpas sejarah Panjang perjalanan hidup masyarakat asal Garut. Asgar Singkatan dari Asli Garut, istilah ini sudah menjadi identitas bagi para tukang cukur dari Kabupaten Garut yang merantau di berbagai daerah.
Fenomena cukur Asgar bukan hanya soal profesi, tetapi juga cerita tentang keberanian bertahan hidup, adaptasi, dan warisan keahlian yang diwariskan lintas generasi.
Di daerah asalnya, Kecamatan Banyuresmi, keahilan mencukur bukan keterampilan yang instan. Sejak kecil, anak laki-laki sudah mulai dikenalkan pada usaha pangkas rambut keluarga.
Baca Juga:Investasi Kopi Keliling, Apakah Aman? Begini Penjelasan dan Faktanya!Garut Jadi Titik Sentral Pembangunan Tol Getaci Terkini di Jawa Barat!
Mereka belajar langsung dari para senior, tentang bagaimana teknik-teknik cukur dengan praktik langsung hingga benar benar mahir. Belajar mencukur menjadi sebuah tradisi yang kuat dan banyak diterapkan.
Bagi warga Banyuresmi, keahlian pangkas rambut adalah asset penting keluarga, profesi tukang cukur juga dihormati sebagai sumber nafkah. selain itu, ada nilai budaya sunda yang menerapkan bahwa “oranh tua wajib membimbing anak nya secara langsung.
Inilah yang membuat keterampilan mencukur warga Banyuresmi berkembang secara konsisten, bahkan menyebar hingga kota-kota besar.
Asal Usul nama Asgar
Asgar sendiri memiliki perjalanan yang Panjang, berawal dari situasi sulit di tahun 1950-an. Konflik DI/TII yang melanda Garut pada 1953-1956 memaksa banyak warga meninggalkan kampung halaman.
Para warga memilih pindah ke Bandung dan kota lain untuk mencari keamanan sekaligus kehidupan baru. Sebagian besar awalnya menjadi petani, tetapi beralih profesi karena kondisi kota tidak memungkinkan untuk bercocok tanam.
Jasa pangkas rambut kemudian menjadi jalan keluar yang realistis. Hal ini dikarenakan membuka pangkas rambut tidak butuh modal besar, bisa bekerja dimana saja, dan kebutuhan cukur akan selalu ada.
Pada Zaman dahulu, membuka jasa pangkas rambut bisa dimana saja, seperti di emperan took hingga Bawah pohon rindang. Dengan ini para warga dapat tetap mencari rezeki di kota lain.
Baca Juga:Isu Kesurupan Warnai Kasus Kematian, Kades Cintarakyat Gandeng TNI-Polri Tenangkan Warga
Tetap menjadi Eksistensi di Era Modern
Meski dunia barber saat ini semakin modern mengikuti perkembangan zaman yang kekinian, tukang cukur Asgar juga tidak hilang ditelan Zaman. Banyak dari mereka yang juga mengikuti perkembangan zaman agar tetap eksis.
