Berita Timor Leste Sah Menjadi Anggota ke-11 ASEAN Harus Sampai ke Ruang-ruang Kelas

Rachminawati (Dosen di Departemen Hukum Internasional FH Unpad)
Rachminawati (Dosen di Departemen Hukum Internasional FH Unpad)
0 Komentar

Melalui berbagai mata Pelajaran seperti IPS, PPKN, hingga Bahasa Inggris, guru bisa mengajak siswa memahami makna kebersamaan lintas negara di Asia Tenggara — bahwa kini ada 11 negara yang saling berkomitmen di bawah bendera ASEAN yang akan berkolaborasi di berbagai termasuk bidang pendidikan, lingkungan, budaya, dan teknologi yang jelas akan memberikan dampak pada mereka baik secara langsung maupun tidak. Anak-anak perlu tahu bahwa ASEAN bukan organisasi yang jauh di atas sana, yang tidak akan menyentuh mereka, tetapi ASEAN adalah rumah besar mereka di masa depan.

Membentuk Generasi ASEAN yang Melek Kawasan

Masuknya Timor Leste membawa harapan baru bahwa ASEAN akan semakin inklusif dan people oriented. Namun harapan itu hanya akan nyata jika generasi muda tidak sekadar menjadi penonton sejarah, tetapi pelaku dari masa depan ASEAN.

Sebagai pelajar Indonesia, mereka bisa mengambil peran dalam berbagai program seperti: ASEAN School Network dan Youth Forum, proyek kolaborasi digital lintas negara, kampanye sosial seperti ASEAN for Peace and Humanity. Ini menjadi peluang emas bagi generasi muda Indonesia untuk berinteraksi, berkompetisi, dan berkontribusi dalam skala regional.

Baca Juga:Perjalanan Dua Tahun Hukum Internasional Bekerja untuk PalestinaProgres Rekonstruksi Jalan Harus Berkualitas, Demi Mendukung Aksesibilitas hingga Mendorong Perekonomian Warga

Dengan begitu, ASEAN bukan lagi hanya anak-anak visualkan dalam peta, tetapi mampu ada dalam ruang hidup yang nyata. Ke depan, ASEAN adalah tempat anak-anak Asia Tenggara tumbuh bersama, belajar saling memahami, dan membangun masa depan bersama yang damai.

Langkah ASEAN menyambut Timor Leste adalah bentuk nyata dari prinsip “One Vision, One Identity, One Community.” Kini, tantangannya bukan lagi di meja diplomasi, tapi haru kita bawa ke ruang kelas, di sekolah-sekolah, dan di kepala setiap siswa yang sedang belajar tentang dunia dan masa depan. Sekolah harus dapat menjadi jembatan yang menghubungkan generasi muda Indonesia dengan cita-cita besar ASEAN, begitupun sebaliknya.

Penulis: Rachminawati

Dosen di Departemen Hukum Internasional FH Unpad

0 Komentar