Pembangunan TPA Garut Selatan Tersendat, DLH Akui Karena Akses dan Dana

Jujun Juansyah Nurhakim, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kabupaten Garut. (Rizka/Radar Garut)
Jujun Juansyah Nurhakim, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kabupaten Garut. (Rizka/Radar Garut)
0 Komentar

GARUT – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Garut mengungkapkan, terkait perkembangan pengadaan lahan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di wilayah Garut Selatan, yang rencananya akan di bangun di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong.

Kadis LH Garut, Jujun Juansyah Nurhakim mengatakan bahwa untuk TPA yang rencananya dibangun di Desa Sagara sampai saat ini belum bisa dilakukan pembangunan.

“Untuk TPA di Desa Sagara ini memang kan kita baru pengadaan tanah ya, belum bisa melakukan pembangunan,” katanya, Minggu (26/10).

Baca Juga:Memo Hermawan Dukung Langkah Pemprov Jabar Pasang PJU, Dorong Warga Turut Mengawasi dari Aksi Kejahatan230 Ton Sampah Tiap Hari, DLH Garut Akui Kekurangan Armada

Menurut Jujun, pembangunan TPA di wilayah Garut Selatan memang tidak mudah, karena membutuhkan 7 hektare lahan, serta akses dari Garut Selatan menuju desa Sagara sekitar 5,5 kilo.

“Pembangunannya kan tidak mudah kan ya, tidak mudah, itu ada 7 hektare, bukan hanya pembangunan untuk TPA-nya, aksesnya juga,” ujarnya.

Ia menambahkan, ini juga harus disiapkan pada saat nanti operasional pada saat pembangunan sekarang.

“Karena mungkin akan ke sana dengan kondisi sekarang, jalannya seperti sekarang itu pembangunan bisa lancarkan gitu, Itu kan dari Garut Selatan itu kurang lebih sekitar hampir 5,5 kilo ke lokasi itu,” tambahnya.

Jujun juga menyampaikan, bahwa yang menjadi kendala saat ini pembangunan TPA di Garut Selatan karena akses jalan yang jauh dari wilayah Garsel, serta anggaran yang tidak sedikit.

“Akses ya, anggaran sudah pasti, ya untuk jalan aja, jalan aja dengan 5,5 kilo mungkin sekitar 10 miliaran ya gitu kan, kemudian untuk TPST-nya itu mungkin bisa nyampe ke 20 miliaran kan seperti itu,” ucapnya.

Untuk realisasi pembangunan, kata Jujun, diharapkan secepatnya, namun saat ini difokuskan untuk Tempat Pengolahan Sampah dengan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) yang ada di setiap desa.

Baca Juga:Anggota DPRD Garut Kunjungi Lansia Sebatang Kara di Cigadog, Makan Mengandalkan Pemberian KeluargaIroni Dunia Pendidikan, Kisah Zulfa Bersekolah Gendong Adik Down Syndrome Sambil Jualan di Garut

“Kita sebenarnya targetnya pengen secepatnya ya, tetapi kan gitu, sekali lagi bahwa memang utama kita, prioritas kita adalah lebih ke TPS 3R, diada di desa-desa,” katanya.

Jujun memaparkan bahwa sampah dikelola dengan baik melalui TPS 3R meskipun residunya masih dibakar.

“Dengan ada TPS 3R, sekali lagi bahwa sampah sudah terkelola dengan baik gitu kan. Walaupun misalkan residunya di sana masih dibakar ya, saya masih tutup mata ya,” sambungnya.

0 Komentar