Minim Kompetisi, Atlet Voli Garut Banyak Main ke Luar Daerah

Abdusy Syakur saat dilantik jadi Ketua Pengkab PBVSI Garut di Pendopo (24/10). (Foto: Feri/Radar Garut)
Abdusy Syakur saat dilantik jadi Ketua Pengkab PBVSI Garut di Pendopo (24/10). (Foto: Feri/Radar Garut)
0 Komentar

GARUT – Ketua umum Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI), Agus Jumaedi, menyebut bahwa potensi Kabupaten Garut dalam dunia bola voli cukup bersejarah.

Banyak sebetulnya atlet yang berpotensi yang berasal dari Kabupaten Garut. Hanya saja kenapa sekarang bola voli di Garut terlihat belum berprestasi, karena minimnya kompetisi.

Akibat minimnya kompetisi bola voli di Kabupaten Garut, banyak atlet yang berasal dari Garut yang akhirnya bermain di luar seperti Bandung.

Baca Juga:Penataan PKL Pasar Baru Belum Final, Pemkab Garut Buka Ruang Diskusi dengan MasyarakatBelum Kebagian MBG, Siswa SDN Mekarsari 1 Garut Antusias Sambut Mobil yang Cuma Lewat

“Karena di sini kurang kompetisi, jadinya mereka main di Bandung, karena banyak kompetisi di Bandung. Kalau Garut kompetisinya bagus, insyaa Allah gak kemana-mana,” ujarnya usai melaksanakan pelantikan Pengurus Kabupaten (Pengkab) PBVSI Kabupaten Garut, Jumat (24/10).

Agus pun berharap besar terhadap pengurus baru yang dikomandoi Abdusy Syakur Amin, yang juga menjabat Bupati Garut ini.

Ia berharap PBVSI Garut menjadi jauh lebih solid dan bisa meramaikan kompetisi.

“Mudah-mudahan mulai solid ni kepengurusan bisa lebih berkiprah lagiorang Garut itu,” ujarnya.

Ketua Pengkab PBVSI Garut, Abdusy Syakur Amin menyebut, sebagaimana harapan dari Ketum PBVSI, Ia akan mendorong agar kompetisi bola voli di Garut menjadi hidup.

Syakur akan menerapkan konsep teratur, berjenjang dan berkesinambungan dalam mengadakan kompetisi bola voli.

Teratur, maksudnya akan ada kompetisi yang rutin, misalnya kompetisi tahunan seperti piala bupati.

Baca Juga:Ramai Sejak Subuh! Wisatawan Nikmati Sunrise Sambil Berendam di Tepas PapandayanKisah Inspiratif Ari Asal Garut, Dari Tukang Bakso Keliling Sampai Punya Tiga Karyawan

Sementara berjenjang, maksudnya adalah adanya kelompok umur dalam pembinaan atlet, misalnya ada kelompok umur SD, SMP, SMA dan seterusnya. Selain itu juga berjenjang dalam kewilayahan, mulai dari desa, kecamatan dan kabupaten.

“Dan saya yakin kompetisi akan berjalan baik. APalagi kan karena posisi bupati akan lebih mudah memobilisasi kegiatan olahraga,” ujar Syakur.(Feri)

0 Komentar