Warga Garut Siap-siap Dapat BLT Kesra Rp900 Ribu, TKSK Verifikasi Data

Dedeng Hamam, Koordinator TKSK Garut. (Foto: Feri/Radar Garut)
Dedeng Hamam, Koordinator TKSK Garut. (Foto: Feri/Radar Garut)
0 Komentar

GARUT – Pemerintah Pusat per bulan Oktober 2025 ini menyalurkan Bantuan Langsung Tunai Kesejahteraan Rakyat (BLT Kesra) dalam rangka meningkatkan daya beli masyarakat dan memperkuat pertumbuhan ekonomi.

Dikutip dari kanal resmi Sekretariat Kabinet RI, pemberian BLT Kesra sebesar Rp900 ribu ini, diberikan per Oktober hingga Desember 2025, kepada 35.056.783 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) se-Indonesia.

Koordinator Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Kabupaten Garut, Dedeng Hamam menerangkan, untuk Kabupaten Garut juga terkonfirmasi terdapat penerima BLT Kesra sebesar Rp900 ribu per KPM.

Baca Juga:Kasus DBD di Garut Mencapai 2.300, 7 Orang Meninggal DuniaWaspada! Curah Hujan Cukup Tinggi di 15 Kecamatan Garut Hingga Akhir Oktober, Ini Daftarnya

Dedeng menerangkan, berdasarkan data yang didapatkan dari Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), di Kabupaten Garut sendiri diperkirakan sekitar 222.778 KPM akan menerima BLT Kesra ini.

Calon penerima BLT Kesra ini kata Dedeng, adalah masyarakat yang masuk ke dalam desil 1 sampai dengan desil 4. Seluruhnya sudah masuk di dalam data DTSEN.

Penerima BLT Kesra ini kemungkinan juga mereka yang selama ini menerima bansos secara rutin, seperti Bansos PKH maupun BPNT. Karena kalangan inilah yang masuk ke dalam kategori desil 1 sampai desil 4.

“Ya tentunya akan sangat banyak bansos yang akan diterima oleh masyarakat. Selain dapat bansos PKH dan BPNT, ada juga mereka yang sekaligus menerima BLT Kesra Rp900 ribu,” ujar Dedeng, Jumat (24/10).

Ia pun menyebut, bahwa kepedulian pemerintah terhadap masyarakat selama ini begitu besar. Uang negara yang sudah disalurkan dalam rangka bantuan sosial sangat banyak.

Verifikasi dan Validasi Penerima Bansos Dilakukan Secara Akurat

Dedeng menerangkan, kaitan dengan program bansos pemerintah, sekarang ini menggunakan basis data yang baru, yaitu di DTSEN.

Dengan DTSEN ini, data yang dihasilkan jauh lebih akurat, sehingga sangat kecil kemungkinan akan terjadi penerima bansos yang tidak tepat sasaran.

Baca Juga:Pelaku Penganiayaan di Mancagahar Berhasil Diringkus, Dua Rekannya Masih BuronDiterpa Gempuran Online Shop, Wakil Bupati Ajak Komunitas Kreatif Hidupkan Kembali Garut Plaza

“Karena dalam pelaksanaannya, para petugas itu melakukan verifikasi dan validasi menggunakan sistem home visit (kunjungan langsung ke rumah) atau groundcheck, kemudian juga menggunakan sistem geotag semacam google map untuk lokasi rumahnya, kemudian difoto kondisi rumah dan penerimanya,” terang Dedeng.

Termasuk kaitan dengan program BLT Kesra ini juga sekarang ini masih berjalan proses verifikasi dan validasi.

0 Komentar