MSI: Hasil Pertanian di Hilir Harus Mampu Tingkatkan Added Values hingga Atasi Krisis SDM
Di tengah gencarnya semangat pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan di Indonesia, beberapa daerah tengah dihadapkan pada rendahnya motivasi masyarakat di sektor pertanian. Untuk itu DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) melakukan inisiatif untuk memotori optimasi hilirisasi pertanian.
Ketua Majelis Syura PKS Mohamad Sohibul Iman mengungkapkan pihaknya terus mendorong untuk optimalisasi hilirisasi petani kentang. Kedepan jika program ini berhasil, maka bisa menimbulkan multiplier effect diantaranya menyerap banyak tenaga kerja.
“Misalnya disini (Desa Kramatwangi, Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut) kalau kentang dihilirisiasi bisa menyerap banyak tenaga kerja. Kami PKS ingin mengaplikasikan hilirisasi, kami cari wilayah-wilayah, desa-desa yang dipandang bisa jadi pelopor, salah satunya di Kramatwangi ini. Ada produk secara konsisten dihasilkan disini kentang dan beberapa waktu lalu ada satu Perusahaan besar menjalin kontrak disini untu menyerap hasil kentang,” kata Sohibul didampingi Ketua BPPN DPP PKS Riyono Caping kepada wartawan di Desa Kramatwangi Kecamatan Cisurupan Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat pada selasa (21/10/2025), Selasa (21/10/2025).
Baca Juga:Rizki Safaat Nurahim Ketua IDI Garut 2025 – 2028Smart Farming Dikembangkan Desa di Garut, Raih Penghargaan Mandaya Award
Sohibul Iman menilai, jika Perusahaan besar saja sudah memberi perhatian besar, berarti produk kentang hasil pertanian di Garut bisa dijadikan basis produksi yang bisa diandalakan.
Tidak sampai disitu, Ia berharap para petani bisa lebih menghasilkan added value (penambahan nilai) dari olahan kentang tersebut.
“Misalnya tadi, satu butir kentang mentah misalnya dihargai seribu rupiah, jika diolah jadi makanan olahan harganya bisa jadi dua puluh ribu, disitu kan nanti banyak lagi turunannya selain nilai bertambah, lapangan kerja bertambah,” katanya.
Ia menambahkan, berbicara hilirisasi tentu bagian penting lainnya adalah pengolahan pasca panenn, kendati beberapa petani dihadapkan dengan beberapa kendala namun ia menginstruksikan kepada para kader PKS di legislatif maupun eksekutif untuk mengadvokasi para petani sampai bisa terwujudnya program hilirisasi tersebut.
“Memang kendala di kita terutama petani kecil itu dari kemampuan mereka menghadirkan teknologi, agak kesulitan bagi mereka, lanjutannya pemasaran. Nah, karena itu harus ada advokasi dari pemerintah tentu dalam hal ini bisa eksekutif maupun legislatif, anggota dewan PKS kan banyak maka kami mengarahkan untuk temen-temen legislatif dan eksekutif untuk membantu, kita ini sebagai enabling factors saja untuk supaya terjadi, tapi tidak merintis. Nah disini sudah ada tinggal dioptimalkan,” pungkasnya. (erf/adv)