Pelajar Dibolehkan Sekolah Bawa Motor, Tapi Syaratnya ini

Kendaraan siswa yang terparkir diluar sekolah
Kendaraan siswa yang terparkir diluar sekolah
0 Komentar

GARUT – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi beberapa bulan lalu mengeluarkan kebijakan tentang larangan siswa membawa motor ke sekolah, sempat menuai banyak perhatian dari berbagai pihak, terutama di Kabupaten Garut.

Beberapa sekolah SMA/SMK di Garut, ada yang sudah menerapkan kebijakan tersebut. Namun tetap, peraturan dikembalikan ke sekolahnya masing-masing, karena dibeberapa sekolah SMA terpantau banyak yang parkir kendaraan motor siswa diluar gerbang sekolah / di lingkungan masyarakat.

Wakil Kepala Kesiswaan salah satu sekolah negeri di Garut, Dani Ramadhani mengatakan bahwa pihaknya sangat mendukung adanya kebijakan dari KDM tersebut karena fasilitas lahan parkir di sekolah itu terbatas. Namun di sekolah, saat ini memberikam toleransi bagi siswa yang sudah memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) bisa membawa motor ke sekolah.

Baca Juga:Upacara Hari Kesadaran Nasional, Lapas Garut Tanamkan Semangat Kebangsaan bagi Warga BinaanDinding Lantai 2 di Jayaraga Hangus Terbakar Siang Hari

“Mendukung sekali kalau kami dari sekolah. Kalau semua membawa kendaraan kan fasilitas parkir di sekolah terbatas, bahkan sekolah kita mah masih memberi toleransi bagi yang punya sim, karena sekolah kita luas, jadi ada lahan untuk parkir, sekolah yang lain kan di luar, ada sekolah yang di luar ya, bahkan sama sekali tidak boleh masuk,” ujarnya, Jumat (17/10).

Menurutnya, selama di sekolah sudah dilaksanakan kebijakan tersebut, dan toleransi bagi siswa bisa membawa motor ke sekolah pun harus sesuai standar, seperti dilengkapi dari SIM, membawa helm, plat nomor terpasang, hingga tidak menggunakan knalpot brong.

“Alhamdulillah sekolah kami sudah jauh-jauh hari melaksanakan kebijakan ini, di mana motor yang bisa masuk ke area sekolah itu motor yang sudah dilengkapi dengan SIM dan sesuai dengan apa yang harus dilengkapi seperti membawa helm, plat nomornya terpasang, kemudian knalpotnya tidak brong,” katanya.

Dani menambahkan bahwa kebijakan tersebut semua siswa bisa masuk, namun dengan adanya kebijakan baru ini sangat terbantu dari padatnya kendaraan siswa.

“Memang sebelum adanya kebijakan ini kami semua siswa bisa masuk, tetapi dengan kebijakan ini kami laksanakan dan Alhamdulillah di sekolah juga sekarang tidak terlalu sesak dengan kendaraan dengan kebijakan ini, sangat membantu sekali,” tambahnya.

0 Komentar