Antisipasi Bencana, Garut Tambah Kampung Siaga dan Lumbung Sosial di Daerah Rawan Longsor

Rizki/Radar Garut
Tim Tagana melakukan kegiatan mitigasi bencana alam di Kecamatan Bungbulang, Kabupaten Garut. (Rizki/Radar Garut)
0 Komentar

GARUT — Kecamatan Bungbulang, Kabupaten Garut, menjadi salah satu wilayah yang kini disiapkan menjadi Kampung Siaga Bencana (KSB) sekaligus memiliki Lumbung Sosial sebagai bagian dari program mitigasi bencana yang digagas oleh Kementerian Sosial RI.

Program ini bertujuan memperkuat kesiapsiagaan masyarakat di wilayah yang rawan bencana, terutama Bungbulang yang memiliki kontur berbukit dan sering mengalami longsor.

“Bungbulang ini bukan rawan lagi, kemarin saja ada longsor sampai menelan korban jiwa. Makanya kami dirikan Kampung Siaga Bencana sekaligus lumbung sosial di sana,” ujar Sana Suntana, Ketua Forum Komunikasi Tagana Jawa Barat, Rabu (15/10).

Baca Juga:Unik! Kopi Arabika Tumbuh di Dataran Rendah Banyuresmi, Kisah Inovatif Petani Muda GarutDLH Garut Gencarkan Penanaman Pohon untuk Penuhi Target Ruang Terbuka Hijau

Selain rawan longsor, kata dia, Bungbulang juga berpotensi menjadi daerah penyangga jika terjadi bencana besar seperti gempa megathrust di wilayah pesisir selatan Jawa Barat.

“Kalau terjadi gempa, Bungbulang ini bisa jadi tempat pengungsian masyarakat dari pesisir pantai selatan,” katanya.

Ia berharap, pendirian lumbung sosial di kawasan tersebut diharapkan bisa menjadi titik tanggap darurat jika akses ke lokasi terputus akibat bencana.

“Jarak dari Bungbulang ke dinas itu sekitar dua setengah jam. Kalau jalan putus, masyarakat bisa gunakan lumbung sosial untuk kebutuhan sementara,” tambahnya.

Menurutnya, program KSB tidak hanya berhenti di Bungbulang saja, tetapi akan terus diperluas ke berbagai kecamatan dan pelosok daerah di Garut.

“Kalau di Garut sendiri sudah terbentuk sembilan kampung siaga bencana, di antaranya di Pameungpeuk, Desa Paas, Cibalong, dan Pasirwangi yang memang rawan gempa,” ungkapnya.

Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini juga melibatkan unsur Tagana Jawa Barat dengan dukungan 11 personel gabungan dari berbagai daerah seperti Ciamis, Tasikmalaya, dan Sumedang. “Ketika seperti ini, kami wajib turun membantu. Semua anggota Tagana Jabar dikerahkan,” pungkasnya.

0 Komentar