GARUT — Dari sebuah kampung di Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, muncul kisah menarik tentang petani muda yang berhasil membuktikan hal tak biasa dalam dunia perkebunan kopi. Dialah Adam Maulana Heryawan (29), petani sekaligus pengusaha kopi lokal yang kini dikenal lewat brand Sebungkus.id.
Yang membuat kisahnya unik, Adam berhasil menumbuhkan kopi arabika di dataran rendah, ini merupakan hal yang jarang terjadi karena jenis kopi tersebut umumnya hanya cocok ditanam di dataran tinggi.
“Yang uniknya di dataran rendah di Banyuresmi ini bisa tumbuh arabika, biasanya kan identik robusta di dataran rendah itu,” ujar Adam saat ditemui di kebunnya di Kampung Cipicung, Banyuresmi, Rabu (15/10).
Baca Juga:DLH Garut Gencarkan Penanaman Pohon untuk Penuhi Target Ruang Terbuka HijauBebas Bukan Akhir, Warga Binaan Lapas Garut Bangun Usaha dari Pembinaan di Balik Jeruji
Awalnya, Adam tidak memiliki rencana besar untuk menanam kopi. Ia hanya menjual hasil panen dari petani lain. Namun, keisengannya mencoba menanam sendiri justru membuka peluang baru yang tak disangka.
“Awalnya jual kopi itu ngambil dari orang. Nah, bisa kepikiran menanam sendiri itu iseng sih. Awalnya ada benih-benih bagus, saya coba tanam. Kan ada jenis ateng, lini, sama typika jenisnya tuh,” katanya.
Dari tiga jenis bibit arabika yang ia tanam, Adam menemukan hasil mengejutkan. Varietas ateng ternyata bisa beradaptasi dengan baik di kondisi dataran rendah Banyuresmi.
“Saya tanam tiga-tiganya, tapi pas menanam saya satuin semua. Ternyata yang unggul di dataran rendah itu ateng, buahnya bagus-bagus dan itu bibit arabika,” ungkapnya.
Meski baru memasuki tahun pertama masa panen, Adam masih menunggu hasil akhir dari proses pengolahan kopi arabika khas dataran rendah ini. Ia berencana melakukan cupping terlebih dahulu untuk mengetahui karakter rasa dan potensi olahan terbaik dari hasil panennya.
“Ini tahun pertama baru panen, jadi saya juga belum bisa nentuin gimana rasanya kopi dari dataran rendah ini. Setelah panen, saya cupping dulu bagusnya dibikin apa, proses apa yang cocok, baru nanti saya keluarkan hasilnya,” jelasnya.
Adam berharap keberhasilannya bisa menginspirasi petani muda lain agar berani bereksperimen dan memanfaatkan potensi lokal.