DLH Garut Gencarkan Penanaman Pohon untuk Penuhi Target Ruang Terbuka Hijau

Rizki/Radar Garut
Penanaman pohon untuk ruang terbuka hijau masih berlangsung di kawasan Jalan Ibrahim Adjie, Garut. (Foto:Rizki Peratami/Radar Garut)
0 Komentar

GARUT — Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Garut terus menggenjot kegiatan penanaman pohon di berbagai titik sebagai upaya memenuhi kewajiban penyediaan ruang terbuka hijau (RTH) di wilayah Garut.

Kepala DLH Garut, Jujun Juansyah, menjelaskan bahwa secara ketentuan, daerah memiliki kewajiban menyediakan RTH sebesar 30 persen dari total luas wilayah. Namun saat ini, capaian di Kabupaten Garut baru sekitar 23 persen, sehingga masih ada kekurangan sekitar 7 persen yang harus dipenuhi.

“Kita memang memiliki kewajiban pemenuhan ruang terbuka hijau itu hampir 30 persen, sementara yang sudah terealisasi baru 23 persen, jadi ada 7 persen lagi,” ujar Jujun, Rabu (15/10).

Baca Juga:Bebas Bukan Akhir, Warga Binaan Lapas Garut Bangun Usaha dari Pembinaan di Balik JerujiProyek Revitalisasi Pasar Ciawitali Capai 85%, Kadisperindag ESDM Garut Harapkan Wajah Baru Menarik Pembeli

Untuk mengejar target tersebut, pihaknya melakukan penanaman di berbagai lokasi, mulai dari jalur-jalur baru, sempadan sungai, hingga lahan-lahan kritis.

“Makanya kita melakukan penanaman baik di jalan-jalan baru, di sempadan sungai, kemudian di tanah-tanah carik dan lahan-lahan kritis,” katanya.

Ia menyebutkan, kegiatan penanaman sudah dilakukan di median Jalan Ibrahim Adjie dan sejumlah titik baru lainnya. Program ini akan terus berlanjut secara masif, terutama saat memasuki musim hujan pada awal November mendatang.

“Kemarin di Jalan Ibrahim Adjie di medianya dan di barunya kita terus berjalan. Kemudian nanti efektifnya di musim hujan di awal November, mudah-mudahan kita akan masif,” tambahnya.

Menariknya, DLH Garut lebih memilih jenis tanaman buah-buahan untuk ditanam, karena dianggap lebih bermanfaat dan berpotensi menghindari penebangan liar.

“Kita lebih dominan ke tanaman buah-buahan karena kalau tanaman keras itu kan risikonya nanti ditebang kembali, makanya kita ke buah-buahan,” jelas Jujun.

Namun, pemilihan jenis buah juga disesuaikan dengan lokasi tanam agar tetap memperhatikan estetika dan keamanan pengguna jalan.

Baca Juga:Dari Kampung ke Marketplace, Cerita Adam Pengusaha dan Peracik Kopi Wine Asal GarutBank BJB Dukung Akselerasi Program MBG Gratis Lewat Skema Pembiayaan SPPG

“Jangan sampai nanam buah-buahan seperti durian di jalan, kan nggak etis juga, risikonya juga tinggi. Kalau di media tanam kemungkinan tabebuya yang bunganya bagus seperti sakura, sedangkan buah-buahan di bahu jalan,” terangnya.

Menurut Jujun, saat ini penanaman masih berlangsung di kawasan Jalan Ibrahim Adjie. Pada awal November mendatang, kegiatan serupa juga akan dilakukan di wilayah Kadungora, Jalan Soekarno-Hatta, hingga Lingkar Leles, menggantikan beberapa pohon yang sudah hilang.

0 Komentar