Seri Motivasi Seuri, UPAL–UPIL

istimewa
Dr. Heri M. Tohari, Dosen Institut Agama Islam Persatuan Islam Garut
0 Komentar

Dari perspektif sosiologis, upil bukan sekadar residu biologis. Tapi simbol kemandirian manusia. Anak-anak belajar mengupil bukan karena diajari, tapi karena naluri. Mereka tak perlu les privat atau tutorial YouTube. Itulah bukti bahwa mengupil adalah bentuk pendidikan alamiah. Bagian dari evolusi motorik dan kesadaran diri. Jadi, bersyukurlah para orang tua, anak yang bisa mengupil berarti sudah bisa mengurus dirinya sendiri. Bayangkan betapa repotnya bila setiap orang tua harus membayar jasa mengupil anak seperti membayar les renang.

Pada akhirnya, pembahasan tentang upil adalah refleksi tentang bagaimana memandang hal-hal kecil dalam kehidupan. Di balik satirenya, ada pesan moral yang serius. Bahwa manusia sering menyepelekan hal sederhana yang justru membentuk peradabannya. Mungkin, sebelum kita bermimpi menertibkan dunia. Ada baiknya kita belajar menertibkan upil kita sendiri. Sebab peradaban besar, kata seorang filsuf fiktif, bermula dari lubang kecil. Dan salah satunya adalah lubang hidung. (*)

0 Komentar