Desa Cintaasih Usung Anak Tukang Sol Jadi Calon dari Program Satu Desa Satu Sarjana

Rizka/Radar Garut
Muhammad S Ramdan menjadi salah satu kandidat program satu desa satu sarjana dari Desa Cintaasih, Kecamatan Samarang, Garut. (Foto: Rizka/Radar Garut)
0 Komentar

GARUT – Program Pemerintah Kabupaten Garut satu desa satu sarjana menjadi dongkrak untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), maka dari itu tiap desa harus mengajukan satu orang calon untuk mendapatkan beasiswa tersebut.

Kepala Desa Cintaasih, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut, Ade Mohamad Sofyan menyampaikan bahwa ada satu orang siswa alumni dari SMAN 17 Garut yang menjadi kandidat program Pemkab Garut satu desa satu sarjana.

Menurutnya, siswa dari SMAN 17 Garut yang baru lulus itu bernama Muhammad S Ramdan, ia memiliki kemauan dan itikad baik untuk merubah perekonomian keluarganya.

Baca Juga:Keren! Prompt AI Bantu Petani Anggur di Garut Lebih Cerdas, Bukan Lebih BeratJangan Lewatkan! Curug Ciarjuna yang Tersembunyi di Garut

“Desa Cintaasih kami ada satu orang yang kami usung untuk menjadi Sarjana dari program pemerintah Kabupaten Garut, yang bernama Muhammad S. Ramdan, dia adalah anak seorang tukang sol keliling, dia punya kemauan dan punya itikad baik dengan tujuan untuk merubah ekonomi orang tuanya,” ujarnya saat diwawancarai di Kantor Desa Cintaasih, Jum’at (3/10).

Ade mengatakan, ada 6 orang yang mendaftar ke Desa untuk mencalonkan menerima beasiswa satu desa satu sarjana, namun pihaknya menseleksi sesuai dengan yang diinginkan oleh pemerintah atau sesuai kualifikasi persyaratan dari Pemkab Garut.

“Beberapa hari kebelakang sebelum kami memutuskan anak tersebut menjadi wakil dari Desa Cintaasih, ada beberapa yang datang juga ke pemerintah desa dan kami juga menyeleksi dengan adil dan sesuai dengan apa yang diinginkan oleh pemerintah Kabupaten Garut,” katanya.

Menurutnya, banyak yang menjadi kandidat yang mewakili tingkat desa tetapi secara profesional akan dilakukan proses seleksi. “Sebetulnya gini, karena banyak, kami tidak akan sebutkan siapa, karena ini banyak yang daftar dan kami secara profesional untuk menyeleksi anak yang menjadi wakil di tingkat desa,” ucapnya.

Proses seleksi untuk program tersebut, Ade menjelaskan bahwa pertama melihat kemauan anak, kedua nilai rata-rata di sekolah, ketiga keluarga anak termasuk dalam Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN) yang menerina bantuan dari pemerintah.

“Kalau misalnya masalah seleksi ada beberapa, kami dengan Kasi Kesra di Desa Cintaasih, ada beberapa orang yang daftar ke desa. Pertama seleksinya kami melihat kemauan anak tersebut. Kedua, nilai sekolahnya anak tersebut. Ketiga Alhamdulillah keluarganya anak tersebut adalah salah satu yang mendapat bantuan dari pemerintah, PKH-nya mendapatkan, BPNT-nya mendapatkan, dan itu layak dan tepat sasaran kepada keluarga tersebut,” jelasnya.

0 Komentar