Pemkab Garut Usulkan Flyover Kadungora Untuk Atasi Kemacetan

Ilustrasi AI
Rencana pembangunan flyover Kadungora
0 Komentar

GARUT – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, saat ini tengah mengusulkan pembangunan flyover di jalur utama Kadungora-Leles guna mengatasi kemacetan lalu lintas akibat perlintasan kereta api.

Saat akhir pekan atau memasuki libur panjang, jalan Kadungora merupakan akses vital menuju Kabupaten Garut. Banyak kendaraan dari luar kota memadati jalur tersebut untuk berwisata atau mudik, sehingga sering terjadi penumpukan kendaraan.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Garut, Agus Ismail, mengungkapkan bahwa Pemkab sebenarnya telah memiliki jalur alternatif untuk mengurai kemacetan, yakni Jalan Soekarno-Hatta. Namun, jalur tersebut belum sepenuhnya rampung dan belum bisa dimanfaatkan secara maksimal.

Baca Juga:Keracunan Massal Terulang di Kadungora, DPRD Garut Desak Penanganan SeriusDokter Iril Divonis Bersalah, Dihukum Penjara 5 Tahun dan Wajib Bayar Restitusi

“Sebetulnya kita sudah punya alternatif, yaitu Jalan Soekarno-Hatta. Itu salah satu upaya mengantisipasi kemacetan di titik Kadungora. Tapi memang ada bagian yang belum tuntas. “Ungkap Agus Ismail, Jumat (3/10).

Menurutnya, kemacetan yang terjadi di Kadungora akibat salah satunya adanya perlintasan jalur kereta api. “Karena itu, solusi jangka panjang seperti pembangunan flyoper perlu dikaji secara serius,” Ujarnya.

Agus Ismail atau yang akrab disapa Agis menjelaskan, bahwa usulan pembangunan tersebut telah disampaikan Bupati Garut dalam rakor insfrastruktur tingkat Jawa Barat. Lanjutnya, rencana kajian akan dilakukan sejumlah pihak termasuk PT KAI, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dan Pemerintah Kabupaten Garut.

“Nanti hasil kajiannya akan menentukan langkah selanjutnya, apakah perlu dibangun flyover, underpass, atau solusi lain. Termasuk bagaimana peran masing-masing pihak, seperti penyediaan lahan oleh Pemda,” jelasnya.

Ia menambahkan, bahwa saat ini proses tersebut masih berada dalam tahap rencana kajian, “belum ada anggaran yang dialokasikan karena kajianya sendiri belum dimulai,” Pungkasnya. (Ale)

0 Komentar