Keracunan Massal MBG di Garut, Satgas Menduga Akibat Susu, Total Korban 299 Siswa

Bupati Garut, Abdusy Syakur mengunjungi puskesmas tempat dirawatnya sejumlah siswa yang mengalami keracunan MB
Bupati Garut, Abdusy Syakur mengunjungi puskesmas tempat dirawatnya sejumlah siswa yang mengalami keracunan MBG
0 Komentar

GARUT – Kasus keracunan massal program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Garut kembali menelan hingga ratusan korban. Sekretaris Daerah (Sekda) Garut sekaligus Ketua Satgas MBG, Nurdin Yana menegaskan bahwa kejadian terakhir yang menimpa siswa di Kadungora diduga kuat berasal dari susu, bukan dari makanan olahan.

“Kalau kemarin itu disebabkan oleh susu, bukan karena makanan olahan. Kalau yang sebelumnya betul karena olahan. Untuk kasus yang ini, hasil pastinya belum keluar karena butuh waktu 5 sampai 7 hari,” ujar Nurdin, Kamis (2/10).

Ia menjelaskan, observasi medis menunjukkan adanya pola dari keracunan susu, salah satunya masa inkubasi yang lebih lama.

Baca Juga:Kabupaten Garut Sangat Luas, Berikut 42 Kecamatan yang Ada di DalamnyaLowongan Kerja Pemda Garut 2025: 6.616 Formasi PPPK Paruh Waktu Dibuka!

“Kejadian terakhir ini dari susu, hasil observasi teman-teman medis, reaksinya pasti. Kemarin sudah diasumsikan sekitar jam 12 lebih, kemungkinan besar besok akan ada lagi. Pagi tidak ada, tapi jam 8 baru muncul lagi. Itu dari susu saja, mungkin masa inkubasinya lama, dan ternyata betul,” jelasnya.

Dengan adanya temuan tersebut, kata Nurdin, pemerintah daerah langsung menghentikan sementara distribusi susu dalam program MBG.

“Waktu konsumsinya di hari yang sama, tapi pembagian susu diganti jadi tidak ada pembagian susu lagi. Untuk menu hari ini belum di cek,” tambah Nurdin.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut, Leli Yuliani, merilis data terbaru jumlah korban keracunan hingga Kamis (2/10) pukul 06.00 WIB.

“Total pasien mencapai 299 orang. Terdiri dari 147 pasien pada Selasa, 139 pasien pada Rabu, dan 13 pasien baru pada Kamis, dari total tersebut, 34 pasien masih dirawat di fasilitas kesehatan, 27 pasien di Puskesmas Leles, 1 pasien di Puskesmas Kadungora, dan 6 pasien di RSUD dr Slamet Garut. Sementara 265 pasien lainnya sudah diperbolehkan pulang dalam kondisi baik,” kata Leli. (Rizki Peratami)

0 Komentar