Garut – Dinas Kesehatan Kabupaten Garut merilis data terbaru terkait kasus keracunan massal yang menimpa ratusan siswa di Kecamatan Kadungora usai mengonsumsi susu dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Selasa (30/9).
Kepala Dinas Kesehatan Garut, Leli Yuliani, menyebut total pasien yang mengalami gejala keracunan mencapai 282 orang. Seluruhnya sempat menjalani perawatan medis di berbagai fasilitas kesehatan.
“Dari jumlah itu, 193 pasien sudah pulang. Namun masih ada 89 orang yang dirawat,” ujarnya, Rabu (1/10).
Baca Juga:Dinkes Garut: Faktor Keracunan MBG Bisa Karena Berbagai FaktorISNU Dorong Pemkab Garut Segera Bentuk KPAD
Leli merinci, sebanyak 81 pasien masih ditangani di Puskesmas Kadungora, 2 orang di Puskesmas Leles, sementara 6 pasien lainnya dirujuk ke RSUD dr. Slamet Garut untuk penanganan lebih lanjut.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Garut menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB). Pengumuman itu disampaikan langsung oleh Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, setelah memimpin rapat darurat bersama Sekretaris Daerah, Kepala Dinas terkait, dan sejumlah pejabat tinggi pratama di Puskesmas Kadungora.
“Intinya adalah kita menegaskan kembali bahwa kondisinya tadi sudah perlu penanganan khusus maka kita tetapkan KLB,” tegas Syakur.
Dengan status tersebut, Pemkab Garut menanggung seluruh biaya perawatan korban melalui anggaran Biaya Tak Terduga (BTT). Bupati juga memerintahkan seluruh kepala desa agar aktif mencari warga yang menunjukkan gejala untuk segera mendapat perawatan.
“Saya sampaikan semua kades untuk melakukan swiping dan mencari warganya sekiranya ada yang bergejalan untuk segera menelpon puskesmas, nanti akan dijemput,” katanya.
Syakur menekankan agar masyarakat tidak menganggap remeh peristiwa ini. Ia juga menginstruksikan camat, kapolsek, dan danramil untuk melibatkan babinsa dalam melakukan penyisiran di lapangan.(Rizki)