MPLS Sekolah Rakyat Resmi Dimulai di Garut

Bupati Garut membuka MPLS Sekolah Rakyat Terintegrasi 39
Bupati Garut membuka MPLS Sekolah Rakyat Terintegrasi 39
0 Komentar

GARUT – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut resmi membuka Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi para siswa sekolah rakyat terintegrasi 39, yang berlangsung di sekolah rakyat rintisan UPTD Balai Latihan Kerja (BLK) Disnakers, Jalan Samarang, Garut, pada Selasa (30/9).

Sekolah rakyat Ini merupakan sebuah program pendidikan yang diperuntukan bagi warga masyarakat kurang mampu yang berasal dari desil 1 dan desil 2 berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi (DTSE).

Dalam sambutanya, kepala Dinas Sosial (Dinsos) Garut, Aji Sukamarji, menyampaikan bahwa pelaksanaan program ini telah melalui proses panjang sejak bulan Agustus 2025 lalu, yang dimulai dengan penjaringan calon siswa oleh para pendamping sosial di masing-masing Kecamatan.

Baca Juga:Jam Kerja PPPK Paruh Waktu di Garut, Pemkab Akan Segera Mengangkat Sebanyak 6.616 OrangIni Daftar Motor Matic Honda Terbaru 2025, Dilengkapi dengan Berbagai Fitur Menarik

“Ini melalui tahapan-tahapan yang dilalui mulai agustus lalu kaitan dengan pendamping sosial, melaksanakan penjaringan di Masing-masing Kecamatan, terus yang kedua tanggal 14 sampai 20 agustus, kita melaksanakan pendataan dimana yang masuk kepada calon siswa ini merupakan masyarakat yang masuk dalam kategori desil 1 dan desil 2, sesuai dengan data tunggal sosial ekonomi,” Ujar Aji, Selasa (30/9).

Ia menjelaskan bahwa pada tahapan selanjutnya dilakukan pleno pertama pada tanggal 21 agustus yang dihadiri langsung oleh Sekretaris Daerah Garut, Kepala BPS, Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Disnakertrans serta para pendamping PKH.

” Pada pleno tersebut diusulkanlah sekaligus verifikasi beberapa masyarakat yang masuk kategori desil 1 dan desil 2 untuk dijadikan calon siswa,” Jelasnya.

Tak hanya sampai di situ, lanjut Aji, proses seleksi terus berlanjut hingga pleno ketiga yang diselenggarakan pada 28 agustus, yang kemudian menjadi dasar penetapan resmi siswa oleh Bupati Garut.

“Hasilnya didapatkan dari siswa SMP perempuan sebanyak 17 orang dan laki-laki 32 orang, jadi jumlahnya 50 orang siswa yang terbagi menjadi 2 rombongan belajar dimana satu kelasnya ada 25 orang,” Lanjutnya.

“Terus untuk SD perempuanya 8 orang, laki-laki 17 orang total 25 siswa ini merupakan rombongan belajar SD,” tambahnya.

Program Sekolah Rakyat Terintegrasi 39 ini merupakan bagian dari inisiatif pemerintah pusat melalui Rakyat Kerja Disnaker, serta didukung oleh Kementerian PUPR dan Kementerian Sosial dalam pembangunan fasilitas pendukung, seperti ruang kelas, ruang guru, asrama, dan ruang makan.

0 Komentar