KADUNGORA – Sejumlah pelajar di Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, diduga mengalami gejala keracunan setelah menyantap makanan dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG), Selasa (30/9). Gejala yang dialami mulai dari pusing, diare, hingga muntah-muntah.
Salah satu siswi SMP Negeri Kadungora yang turut mendapatkan perawatan intensif kepada Radar Garut mengaku sakit setelah meminum susu yang menjadi bagian dari menu MBG.
“Makanannya tadi nasi, daging sapi tumis, timun, sawi putih, buah pisang, sama susu murni kemasan bantal. Saya minum susu sekitar jam 11.30 di sekolah. Tidak lama setelah itu, pusing, mencret, lalu muntah-muntah. Pas masih di sekolah sudah terasa, sampai pulang ke rumah makin sakit,” ungkap Siswi di Kadungora.
Baca Juga:Yeay! Jalan Tol ke Garut Segera Dibangun, Pemerintah Segera Lelang Ulang6 Cara Cegah Penyakit Jantung ala Kepala Dinas Kesehatan Garut, Nomor Terakhir Sering Kita Abaikan
Seorang siswi lainnya menyebutkan, menu MBG yang disajikan di sekolah terdiri dari nasi, tumis daging sapi, timun, sawi putih, buah pisang, dan susu murni.
Meski rasanya normal, banyak siswa mengeluh sakit tak lama setelah mengonsumsi makanan tersebut.
Kepala Puskesmas Kadungora, Noni Cahyana, membenarkan adanya lonjakan pasien yang diduga keracunan makanan MBG. Ia menyebut korban berasal dari beberapa sekolah di wilayah Kadungora.
“Sementara yang masuk IGD ada 19 orang dan sedang dirawat. Sekarang ada penambahan lagi sekitar 9–10 orang dari tiga sekolah berbeda, yaitu SMPN Kadungora, SMP PGRI, dan SDN 3 Talagasari. Dari SD sudah ada dua orang yang dirawat. Bahkan ada guru yang sempat menjadi tester makanan juga ikut terdampak,” kata Noni. (rzi)