Warga Garut Larang Anaknya Makan MBG, Masak MBG Baiknya oleh Orang Tua

ilustrasi dapur MBG
ilustrasi dapur MBG (AI)
0 Komentar

GARUT – Kasus keracunan makanan dari MBG bermunculan di berbagai daerah, termasuk Kabupaten Garut. Hal itu membuat sejumlah orang tua merasa takut anaknya akan mengalami hal buruk.

Sehingga beberapa orang tua ada yang melarang anaknya menyantam makanan MBG (makan bergizi gratis).

“Saya tidak tega kalau anak sampai sakit keracunan gara-gara makanan gratis yang dibagikan itu,” ujar Amin (39) salah seorang warga Banyuresmi, Kabupaten Garut, Minggu (28/9).

Baca Juga:Jumlah Pelamar Kerja di Garut Terdata Tinggi, Serapan Dunia Kerja Cukup MengembirakanPMII Garut Akan Membentuk Lembaga Pemerhati MBG, Apa Fungsinya?

Amin menyebut bahwa makanan yang dibawa dari rumah jauh lebih aman ketimbang harus menyanam makanan MBG.

Namun demikian Amin menilai bahwa program MBG sebetulnya sangat bagus. Ia secara khusus mengapresiasi program Presiden tersebut.

Di sisi lain, pemerhati pendidikan Kabupaten Garut, Naryana menyarankan agar pemerintah mengubah pola memasak MBG, dari yang sebelumnya dimasak oleh dapur umum dalam kapasitas besar, kepada dapur umum orang tua siswa.

Menurutnya, jika makanan dimasak oleh orang tua siswa, akan jauh lebih aman, karena orang tua akan lebih hati-hati memasak makanan untuk anak mereka.

Selain itu, dengan kapasitas masak yang kecil, tentunya akan meminimalisir risiko makanan basi. Karena rentang waktu yang dibutuhkan dari memasak hingga diberikan kepada siswa akan lebih singkat.

Tak hanya itu, menurutnya, jika memasak diserahkan kepada orang tua siswa, manfaat ekonomi akan jauh lebih besar dirasakan oleh masyarakat Indonesia. Program MBG ini menurutnya akan dirasakan oleh mayoritas masyarakat.

0 Komentar