GARUT – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Garut menyebut bahwa animo masyarakat cukup tinggi dalam pembuatan kartu AK1 atau yang lebih akrab dikenal dengan kartu kuning.
Pada tahun 2025 ini angka permintaan terhadap pembuatan kartu kuning cukup tinggi hingga 15.000 lebih.
Dan yang lebih mengembirakannya lagi, dari sekian banyak pencari kerja itu, sebagian besar sudah terserap di dunia kerja. Hal itu diutarakan oleh Kepala Disnakertrans Kabupaten Garut, Muksin.
Baca Juga:PMII Garut Akan Membentuk Lembaga Pemerhati MBG, Apa Fungsinya?Warga Sumatera Ziarah di Makam Syekh Jafar Sidiq Garut dengan Cara Unik
Muksin menerangkan, hingga bulan Agustus 2025, jumlah masyarakat yang membuat kartu kuning sudah mencapai lebih dari 15.000 orang.
“Sekarang itu sudah mencapai 15.662 orang sampai dengan agustus kemarin,” ucap Muksin, Minggu (28/9).
Dari total tersebut, yang sudah terserap di dunia kerja kurang lebih sebanyak 7.054 orang. Mayoritas dari mereka bekerja di dalam negeri dan sisanya ada yang bekerja di luar negeri.
Muksin menyebut bahwa tingginya serapan dunia kerja ini membuktikan efektivitas upaya Disnakertrans dalam memfasilitasi kebutuhan industri dan tenaga kerja. Meski demikian, Muksin memprediksi jumlah total pembuat AK1 tahun ini masih bisa naik atau turun dibandingkan tahun sebelumnya.
”Sepertinya kalau untuk tahun 2024 sampai Desember itu sekitar 20.000an sekarang sampai bulan Agustus sudah 15.000 ada kemungkinan naik atau turun,” katanya.Lebih jauh Muksin menerangkan, untuk meningkatkan efisiensi dan jangkauan informasi lowongan kerja, Disnakertrans Garut mendorong para pencari kerja untuk memanfaatkan aplikasi digital seperti Siap Kerja atau Garut Hebat. Aplikasi ini telah mencantumkan berbagai lowongan dari banyak perusahaan.
Aplikasi ini dinilai lebih efektif jika dibandingkan dengan pelaksanaan Job Fair yang terpusat di satu tempat.
“Jadi lebih efektif dan efesien serta menghindari kerumunan,” pungkas Muksin.(Rizki)