GARUT – Pemerhati pendidikan Kabupaten Garut, Naryana, mendorong pemerintah untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem pengelolaan dapur dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Naryana menyarankan supaya pengelolaan dapur sebaiknya diserahkan kepada paguyuban orang tua siswa yang ada di tiap kelas. Hal itu dinilai lebih aman, sehat, dan memberi dampak ekonomi lebih luas.
Naryana tidak menampik jika program MBG yang digagas Presiden merupakan langkah positif untuk meningkatkan kesehatan anak sekolah. Namun, kasus keracunan massal yang beberapa kali terjadi menimbulkan kekhawatiran di kalangan orang tua.
Baca Juga:Pemerhati Pendidikan Garut Sarankan Dapur MBG Dikelola Paguyuban Orang Tua SiswaDede Kusdinar: Banyak Pengurus Kopdes Merah Putih di Garut Belum Paham Jalankan Usaha
” Program MBG ini sangat bagus. Namun dalam pelaksanaannya perlu dievaluasi secara mendalam, sehingga kasus keracunan yang sangat mengkhawatirkan para orang tua bisa diatasi,” ujar Naryana yang juga pensiunan guru di Kabupaten Garut, sabtu (27/9).
Alasan Pengelolaan oleh Orang Tua
Naryana menyebutkan beberapa alasan mengapa paguyuban orang tua lebih tepat mengelola dapur MBG dibanding dapur skala besar yang ada sekarang ini, diantaranya:
Kapasitas Masak Lebih Kecil dan Aman
Saat ini yang sudah berjalan, dapur MBG bisa memasak hingga 3.500 porsi per hari, sehingga makanan harus dimasak pada malam hari. Rentang waktu yang panjang dari memasak hingga diberikan kepada siswa, membuat risiko makanan basi meningkat. Berbeda apabila MBG dimasak oleh paguyuban orang tua siswa, jumlah masakan lebih sedikit, proses lebih cepat, dan makanan lebih segar saat dibagikan. Orang tua tidak perlu memasak malam, tapi bisa dilakukan subuh atau bahkan pagi hari, karena kapasitasnya lebih kecil.
Kehati-hatian Lebih Tinggi
Orang tua yang memasak untuk anaknya sendiri tentunya akan lebih teliti menjaga kualitas makanan. Makanan yang dibuat tentu akan lebih berkualitas karena dibuat sepenuh hati oleh orang tua. “Mereka memasak untuk satu rombel 40 orang. Saya yakin mereka akan sangat hati-hati, karena yang akan mengonsumsi adalah anak-anak mereka sendiri,” ujar Naryana.
Dampak Ekonomi Lebih Luas
Dengan melibatkan orang tua, manfaat ekonomi program MBG akan dirasakan langsung oleh jutaan keluarga di Indonesia, bukan hanya oleh segelintir kalangan seperti yang berjalan sekarang ini.