Pasca Keracunan, MBG di Kadungora Garut Diganti Makanan Kering

MBG yang semula makanan basah, sekarang diganti sementara pakai makanan keringan
MBG yang semula makanan basah, sekarang diganti sementara pakai makanan keringan
0 Komentar

Garut – Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di SMP dan SMA Siti Aisyah Kadungora, Garut, mengalami penyesuaian signifikan pasca insiden keracunan yang menimpa sejumlah siswa. Program tersebut kini sementara waktu diganti menjadi distribusi makanan kering untuk memastikan keamanan konsumsi.

​Tita Rosvita, Kepala Sekolah SMP Siti Aisyah, mengonfirmasi bahwa seluruh siswa yang sempat terdampak keracunan kini telah pulih total dan kembali ke rumah masing-masing.

​”Alhamdulillah sudah pulih semua. Siswa diantarkan pulang ke rumahnya masing-masing. Kalau yang dari SMP dan SMA Siti Aisyah cuma 8 orang, Alhamdulillah siswa juga sudah pada sekolah lagi, mudah-mudahan tidak terjadi lagi,” katanya, Kamis (25/9).

Baca Juga:Seminar dan Bedah Buku “Implementasi Deep Learning untuk Pembelajaran Berbasis Robot AI” Digelar di IPI GarutDesa Cintaasih Kembangkan Perikanan Bioflok dan Jagung Hibrida Lewat Program Ketahanan Pangan BUMDes

​Menyikapi insiden tersebut, Tita Rosvita menegaskan bahwa pihak sekolah bertanggung jawab penuh atas keamanan dan kenyamanan siswa, meskipun sekolah hanya berstatus sebagai penerima manfaat program MBG.

​”Ketika ada kejadian di sekolah, otomatis kepala sekolah yang harus bertanggung jawab. Meskipun kita hanya sebagai penerima manfaat, tetapi yang bertanggung jawab keamanan dan kenyamanan sekolah kami di sini sebagai kepala sekolah,” tegasnya.

​Tita Rosvita meluruskan isu yang beredar terkait penghentian total program MBG. Ia membantah kabar bahwa dapur tempat pengolahan makanan ditutup dan pengiriman dihentikan.

​”Untuk MBG sekarang diganti sama keringan. Memang beredar katanya dapurnya ditutup terus pengiriman diberhentikan, padahal enggak, cuman diganti dengan makanan keringan,” jelasnya.

​Pada hari kejadian, yakni hari Rabu, distribusi makanan dihentikan sementara. Mulai hari Kamis hingga saat ini, menu yang didistribusikan adalah makanan kering.

​Menu pengganti yang diberikan pun bervariasi setiap harinya. “Untuk menunya bervariasi setiap hari juga. Kadang susunya yang tinggi, kadang buah-buahannya juga ada, jeruk, pir, apel, kadang stroberi, anggur, jadi bervariasi, jadi tidak pisang terus,” paparnya.

​Pihak sekolah tidak menyalahkan siapa pun atas musibah keracunan tersebut. “Sebenarnya kita tidak menyalahkan siapapun, karena musibah siapa yang tahu,” pungkasnya.(rizki)

0 Komentar