Desa Cintaasih Kembangkan Perikanan Bioflok dan Jagung Hibrida Lewat Program Ketahanan Pangan BUMDes

program ketahanan pangan BUMDes Desa Cintaasih
program ketahanan pangan BUMDes Desa Cintaasih
0 Komentar

Dukungan untuk Petani Lokal

Selain sektor perikanan, Desa Cintaasih juga memperkuat ketahanan pangan melalui penanaman jagung hibrida. Awalnya program hanya ditargetkan seluas 1 hektare, namun berkat swadaya petani, lahan bisa diperluas hingga 1,5 hektare.

” Seluas 1,5 hektare, kami tanam jagung 1,5 hektare, ditanam mungkin di 2 minggu kebelakang, jagungnya jagung hibrida, petaninya 6 orang petani,” tambahnya.

“Kalau jagung mungkin kami punya target, kami sebetulnya tadinya mau tanam 1 hektare, karena biaya 15 juta itu untuk 1 hektare. Alhamdulillah dengan kerjasama dengan para petani yang ada di Desa Cintaasih kami bisa dialokasikan 1,5 hektare, karena biaya produk, biaya garapnya petani ada swadaya petani, kami bisa menyediakan pupuk, bibit, obat untuk dari BUMDes. Nantinya hasilnya nanti akan kami beli oleh BUMDes kembali,” katanya.

Baca Juga:‎Pemkab Garut dan Baznas RI Perkuat Kerja Sama Penyaluran Zakat untuk Kesejahteraan Masyarakat‎Pemkab Garut dan Baznas RI Perkuat Kerja Sama Penyaluran Zakat untuk Kesejahteraan Masyarakat

Investasi yang Tetap Menjadi Aset

Meski ada potensi kerugian akibat kendala teknis di lapangan, Ade menegaskan risiko dapat ditekan. Hal itu karena investasi pada bioflok maupun lahan pertanian tetap meninggalkan aset berupa kolam dan sarana produksi.

” Insyaallah untuk kerugian mungkin kami bisa minim lah. Kenapa kami dialokasikan ke Bioflok? karena di sana ada aset. Aset itu tidak akan hilang. Seandainya mungkin kelompok itu rugi, itu paling bibit nila saja yang kami sediakan. Aset itu tetap ada, bisa aman,” tambahnya.

Adapun untuk estimasi keuntungan, Ade belum bisa memperkirakan berapa.

“Kalau estimasi keberhasilan kami sebetulnya belum bisa mengutarakan, karena kami belum, kalau estimasi perhitungan pasti ada, tapi kan kendala yang namanya petani itu ada kendala mungkin ketidaktauan, di kelompok kami juga ada yang satu kelompok tiga kolam itu mati semua. Tapi alhamdulillah karena kami sudah kerjasama dengan Paguyuban, bibitnya diganti 100% oleh Paguyuban,” katanya.

Sementara itu, Manager Unit Usaha BUMDes Cintaasih, Yuyus Muslim berharap dengan adanya ketahanan pangan yang dikelola BUMDes memberikan manfaat untuk masyarakat desa Cintaasih.

” Harapannya semoga program ketahanan pangan yang di kelola bumdes memberikan manfaat bagi warga masyarakat desa cintaasih walaupun baru sedikit dan belum semua wilayah desa,” pungkasnya. (rizka/bbr)

0 Komentar