BPBD Garut Klarifikasi Fenomena Awan Tebal Disertai Petir yang Viral di Media Sosial

fenomena alam awam tebal di Garut (istimewa)
fenomena alam awam tebal di Garut (istimewa)
0 Komentar

GARUT – Fenomena awan tebal disertai kilatan petir yang terlihat di langit Garut hingga Bandung pada Senin malam (22/9) ramai dibicarakan warga dan viral di media sosial. Banyak masyarakat sempat menduga peristiwa tersebut berkaitan dengan aktivitas Gunung Guntur atau Gunung Papandayan.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Aah Anwar Saefulloh, menegaskan bahwa fenomena itu bukan disebabkan oleh aktivitas vulkanik.

Berdasarkan analisis awal, fenomena tersebut merupakan petir dalam awan (intra-cloud lightning) yang terjadi pada awan Cumulonimbus. Kilatan cahaya terlihat jelas menerangi langit, meskipun tidak selalu diikuti suara guntur yang keras.

Baca Juga:Sekolah Rakyat Garut Siap Sambut Siswa, Pembangunan Capai 80%Garut Benahi Mall Pelayanan Publik Usai Kritik Viral Aktor Abenk Marco

Fenomena tersebut juga tidak hanya terlihat di wilayah Kabupaten Garut saja, fenomena serupa juga ramai direkam warga di Kecamatan Majalaya, Baleendah, dan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung pada waktu ba’da Maghrib.

Berdasarkan pantauan satelit cuaca, awan Cumulonimbus terdeteksi terbentuk di wilayah Bogor, bergerak ke arah perbatasan Banten, kemudian disusul dengan kemunculan awan Cumulonimbus di Sukabumi. Kondisi atmosfer tersebut menunjukkan aktivitas konvektif yang cukup tinggi di kawasan Jawabarat bagian tengah hingga barat.

Menurut Aah, fenomena ini merupakan kejadian alamiah yang umum terjadi di wilayah tropis, termasuk Indonesia. Meski begitu, awan Cumulonimbus yang memicu kilatan petir ini berpotensi menimbulkan hujan lebat, angin kencang, hingga sambaran petir ke daratan.

Muncul spekulasi yang sempat beredar di masyarakat, termasuk kabar bohong/hoax seperti gunung Guntur erupsi dan akan muncul bencana besar yang akan terjadi. Aah kembali menegaskan, bahwa informasi tersebut tidak benar atau hoax.

“Hingga saat ini, tidak ada aktivitas erupsi di Gunung Guntur,” ujarnya saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp.

Kendati demikian, Aah mengimbau kepada masyarakat agar selalu waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang mungkin terjadi kedepannya.

“BPBD Kabupaten Garut menghimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang menyertai pembentukan awan Cumulonimbus,” katanya.

BPBD Kabupaten Garut, menyarankan agar:

  1. Menghindari aktivitas di ruang terbuka saat hujan petir.
  2. Tidak berteduh di bawah pohon atau tiang listrik.
  3. Memastikan peralatan elektronik terlindungi dari sambaran petir.
0 Komentar