Garut – Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, menanggapi dugaan kasus keracunan makanan yang dialami oleh ratusan siswa dalam program MBG di wilayah Kecamatan Kadungora. Syakur mengatakan, insiden ini sebagai sebuah musibah.
Syakur mendesak pihak berwenang untuk segera menindaklanjuti dan mengusut tuntas penyebab kejadian tersebut.
”Ya kita minta ke pihak berwenang untuk menindaklanjuti saja itu kan musibah itu kan kita juga tidak ingin ya cuma itu harus jadi pelajaran bagi semuanya. Itu kewenangannya dari BGN nanti kita coba komunikasikan,” ujar Bupati Syakur, Jumat (19/9).
Baca Juga:Satpol PP Garut Mengklaim Penertiban Pengemis dan Pengamen di Pasar Ceplak BerhasilDadan Anggota DPRD Garut Dukung Langkah Bupati Rekonstruksi 139 Ruas Jalan Senilai Rp60 Miliar
Menurutnya, penanganan program MBG (Makan Bergizi Gratis) ini melibatkan sejumlah pihak dan kewenangan. Syakur menjelaskan bahwa program ini menugaskan tiga orang yang ditentukan oleh BGN (Badan Gizi Nasional), yaitu seorang manajer, serta dua orang yang bertugas menjamin gizi dan mutu makanan.
“Kan begini, mereka itu MBG itu menugaskan tiga orang yang ditentukan oleh mereka, yang pertama manager yang kedua yang menjamin gizi dan mutunya itu semuanya merupakan kewenangan daripda BGN,” katanya. Meski demikian, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut tidak lepas tangan. Pemkab terus berkomunikasi dan menyediakan fasilitas untuk kelancaran program.
“Kita sudah menyediakan tempat dan membentuk Satgas MBG sebagai sarana koordinasi antara Pemkab dengan BGN,” tambahnya.
Bahkan, lanjutnya, Pemkab Garut telah menyiapkan ruang khusus untuk diskusi, tempat Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk bisa membahas berbagai masalah yang muncul di lapangan.
Syakur juga mengakui bahwa program ini masih dalam tahap awal dan terus berproses. Dari target ideal 300 SPPG, saat ini baru 58 SPPG yang berjalan di Garut.
“Kita masih mencari bentuk komunikasi dan pengawasan yang ideal karena kita tidak bisa lepas tangan. Karena penerima manfaat adalah masyarakat kita, dan program ini harus benar-benar sampai, tepat sasaran, dan sesuai dengan harapan pemerintah, cuman sekarang masih di rangkai barangkali,” pungkasnya.(rizki)