GARUT – Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Garut, Kamis (18/9) menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Rutan Garut Muchamad Ismail bersama seluruh jajaran pejabat struktural, pegawai, CPNS, hingga warga binaan pemasyarakatan.
Rangkaian acara diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an yang dilantunkan oleh salah satu warga binaan pemasyarakatan. Sebelum tausiyah, Karutan Garut yang memberikan sambutan mengajak seluruh yang hadir untuk menjadikan momentum peringatan Maulid Nabi bukan hanya seremoni, namun media instrospeksi diri.
Ia menjelaskan bahwa Nabi Muhammad adalah suri tauladan terbaik bagi semuanya, sehingga sudah seyogianya menjadikannya sebagai inspirasi.
Baca Juga:FIFGROUP Tegaskan Komitmen Keberlanjutan Dengan Perluas Pengelolaan HutanBPOM Hingga DPRD Inspeksi SPPG yang Menyalurkan MBG di Kadungora
“Mulai untuk memperbaiki diri, menjaga lisan, serta memperkuat akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari, termasuk bagi para WBP yang sedang menjalani pembinaan,” jelasnya.
Selain itu juga, Ismail mengatakan bahwa peringatan Maulid Nabi diharapkan menjadi media untuk mempererat tali silaturahmi antara petugas dan warga binaan. Lebih dari itu juga, kegiatan yang dilakukan diharapkan menjadi wadah pembinaan spiritual sehingga semangat memperbaiki diri terus tumbuh.
Ismail mengaku bahwa dengan kegiatan keagamaan yang dilakukan, pihaknya ingin menciptakan lingkungan Rutan yang kondusif, penuh kedamaian, dan terciptanya suasana saling menghormati.
“Semoga nilai-nilai yang diteladankan Rasulullah bisa benar-benar tertanam dalam hati kita semua,” katanya.
Kegiatan dilajutkan dengan kegiatan tausiyah dengan tema “Meneladani Akhlak Rasulullah”. Dalam tausiyahnya, penceramah menekankan pentingnya meniru akhlak Rasulullah, mulai kejujuran, kesabaran, dan kasih sayang.
“Jangan pernah merasa terlambat untuk berubah. Rasulullah selalu mengajarkan pintu taubat terbuka lebar. Kesempatan pembinaan di Rutan ini justru bisa menjadi jalan untuk memulai kehidupan baru dengan akhlak yang lebih mulia,” ujar penceramah.
Setelah tausiyah, acara dilanjutkan dengan pembacaan shalawat Nabi. Acara pun ditutup dengan doa bersama, memohon keberkahan dan kelapangan hati dalam menjalani kehidupan. (*)