GARUT – Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Garut berkomitmen untuk membina warga binaan agar siap kembali ke tengah Masyarakat. Komitmen tersebut diwujudkan dengan digelarnya program rehabilitasi pemasyarakatan pada Rabu (17/9).
Kegiatan tersebut diketahui diikuti oleh 52 orang warga binaan yang pendampingnya konselor Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Garut dan petugas Rutan Garut. Kegiatan rehabilitasi dilakukan secara berkelompok agar mereka bisa saling berbagi pengalaman, mendukung, hingga belajar bersama untuk memperbaiki diri.
Terkait kegiatan rehabilitasi tersebut, Kepala Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Garut, Muchamad Ismail mengatakan bahwa hal tersebut menjadi bagian penting dalam program pembinaan di lingkungan pemasyarakatan.
Baca Juga:Korban Keracunan Sempat Menduga akan Datang BulanRatusan Pelajar di Kadungora Garut Alami Gejala Keracunan, Ada yang Mengaitkan Dengan MBG
Melalui program tersebut, pihaknya ingin memastikan bahwa seluruh warga binaan mendapatkan pembinaan yang komprehensif. “Termasuk rehabilitasi agar mereka siap kembali ke masyarakat dengan lebih baik,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa program yang dilakukan tidak hanya fokus pada sisi disiplin dan pengawasan saja. Lebih dari itu pihaknya juga memberikan dukungan pemulihan mental, emosional, dan sosial bagi warga binaan.
Selama kegiatan, warga binaan mengikuti berbagai sesi bermanfaat, seperti konseling kelompok untuk berbagi pengalaman hidup dan kesulitan yang dihadapi. Selain itu juga, mereka di edukasi tentang bahaya penyalahgunaan narkoba, sebagai langkah preventif agar tidak kembali terjerumus pada perilaku adiktif.
“Yang tidak kalah penting, peserta diarahkan bagaimana melakukan manajemen emosi dan keterampilan sosial. Dalam prosesnya, para warga binaan dilatih agar mampu mengendalikan diri dan berinteraksi positif,” kata Ismail.
Selain itu juga, motivasi hidup sehat yang diberikan oleh konselor BNNK Garut untuk membangun kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan fisik dan mental menjadi sisi yang tidak bisa dianggap kecil.
Menurut Ismail, konselor yang hadir memberikan arahan tentang cara mengatasi stres, mengelola konflik, serta menjaga keseimbangan mental selama menjalani masa pidana maupun setelah bebas nanti.
Ia mengaku, melalui program rehabilitasi ini dirinya berharap agar para warga binaan dapat membangun pola pikir positif, meningkatkan kepercayaan diri, serta mempersiapkan diri untuk reintegrasi sosial.