Program Wabup Garut Menghalau Pengamen di Pasar Ceplak Garut Tak Berjalan Mulus

Pasar Ceplak
Pasar Ceplak
0 Komentar

GARUT – Wakil Bupati Garut, Putri Karlina, pernah menggagas sebuah program penertiban yaitu melarang dan mengamankan para pengamen dan pengemis untuk beroperasi di pasar Ceplak. Tujuannya yakni supaya tidak menganggu kenyamanan para pembeli maupun pedagang.

Namun program tersebut dinilai tak berjalan mulus, bahkan cenderung tidak bertahan lama. Buktinya, saat ini justru baik para pengamen maupun para pengemis tetap saja melakukan aktivitas di sekitaran pasar Ceplak.

Menanggapi hal tersebut, Putri Karlina, menyampaikan, perlu kembali adanya pendekatan lebih tegas sekaligus manusiawi dalam menangani keberadaan pengamen maupun pengemis di wilayah tersebut.

Baca Juga:Desa Keresek Masih Dipimpin Pjs, Warga Dorong Pilkades PAWHingga Agustus 2025, 8 Warga Garut Meninggal Akibat DBD  

“Memang saya juga belum kontrol lagi kesana, jadi saya harus evaluasi ulang,” Ujar Putri Karlina, Rabu (17/9).

Putri menegaskan, bahwa pihaknya akan kembali memanggil Satpol PP untuk mengamankan wilayah tersebut supaya kembali kondusif.

“Nanti kita tegaskan lagi kepada Satpol PP, saya coba panggil Satpol PP dulu, mungkin mereka kembali lagi karena Satpol PP nya tidak tegas, atau bisa jadi karena satpol PP nya baru,” tegasnya.

Putri sendiri sebetulnya tidak terlalu yakin program ini berjalan lancar. “saya juga berpikir, ya pasti balik lagi. Kalau hanya dimankan lalu dilepas, tidak akan menyelesaikan masalah,” ujarnya.

Sebagai langkah konkret lain, Putri berencana akan merencanakan pembangunan tempat khusus yang berbasis kegiatan pertanian dan perkebunan. Tempat ini akan menjadi sarana pembinaan bagi para pengamen dan pengemis yang tertangkap oleh aparat supaya tidak hanya sekedar ditahan semalam saja, tetapi juga diberdayakan.

“Jadi sekarang saya akan membangun semacam tempat pertanian atau perkebunan, yang saya harap orang-orang yang masuk ke dinsos itu bisa stay dulu untuk mengolah pertanian dan perkebunan, nanti setelah keluar mereka mempunyai kemampuan baru,” ungkapnya.

Putri juga mengungkapkan, diantara pengamen yang ditangkap bukan cuma warga Garut, namun ada pula warga luar.

Baca Juga:Maraknya Kasus Pencopetan di SOR Kerkof, Dispora Garut Siapkan Langkah IniBerkaca dari Insiden Situ Salawe, Disparbud Garut Sebut Pentingnya Asuransi dan Pelatihan Pengelola Wisata

“Betul, banyak pengamen yang datang dari luar, jadi saya akan scraning terlebih dahulu, asal dan KTPnya dari mana, kalau bisa dibalikin ya kita balikin ke daerah asalnya,” pungkasnya. (Ale)

0 Komentar